Tak Mau Kalah dari Malaysia, RI Desak AS Beri Tarif 0% untuk Sawit, Kakao, dan Karet

Tak Mau Kalah dari Malaysia, RI Desak AS Beri Tarif 0% untuk Sawit, Kakao, dan Karet

.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah bakal melakukan negosiasi lanjutan dengan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan tarif resiprokal.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan beberapa komoditas unggulan Indonesia seperti sawit, kakao, karet, serta komoditas yang menjadi bagian dari rantai pasok industri medis bisa mendapatkan tarif 0% ke pasar AS.

“Jadi kita sudah, sudah kita bicarakan untuk produk-produk yang Amerika tidak bisa produksi, seperti kelapa sawit, kakao, rubber, itu seluruhnya diberikan nol,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Rabu (29/10/2025).

(Support us with click the banner above)

“Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang menjadi supply chain untuk misalnya industri medical,” lanjut Airlangga.

Airlangga menyebut proses negosiasi akan dilakukan pada bulan November, usai pelaksanaan APEC Meeting di Korea Selatan.

Airlangga menyebut ada beberapa hal yang belum disepakati dalam proses negosiasi pertama. Hanya saja, dirinya tidak merinci apa saja hal yang masih jadi kendala dalam negosiasi tahap awal.

“Jadi sebagian besar sih kita sudah juga selesaikan, namun masih ada legal drafting yang kita sedang bahas dengan mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) resmi memberikan tarif impor 0 persen untuk sejumlah produk asal Thailand, Malaysia, dan Kamboja, dalam kesepakatan perdagangan baru yang diumumkan saat KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur.

Langkah ini disahkan langsung oleh Presiden Donald Trump, yang juga mencabut kebijakan lama berupa tarif balasan sebesar 19 persen terhadap tiga negara Asia Tenggara tersebut.

Dilansir The Nation Thailand, Senin (27/10/2025), kebijakan ini memungkinkan sejumlah produk dari ketiga negara itu masuk ke pasar AS tanpa bea masuk, sekaligus menandai perubahan signifikan dalam arah hubungan dagang Washington dengan Asia Tenggara.

“Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperdalam kerja sama ekonomi dan memperluas diversifikasi perdagangan di kawasan,” tulis laporan tersebut.