Sutradara ‘Dirty Vote’ Rilis Karya Baru Tanpa Film

Sutradara ‘Dirty Vote’ Rilis Karya Baru Tanpa Film

Kritik Sosial dan Harapan untuk Indonesia

Sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi bangsa melalui karya terbarunya. Kali ini, ia tidak membuat film, tetapi menulis buku berjudul Reset Indonesia. Buku ini ditulis bersama tiga rekan lainnya, yaitu Farid Gaban, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu.

Dalam buku ini, Dandhy dkk menyampaikan gagasan untuk “memprogram ulang” Indonesia. Gagasan tersebut lahir dari refleksi yang didapat setelah melakukan perjalanan keliling Indonesia. Mereka menggambarkan bagaimana kondisi negara ini bisa diubah dengan memperbaiki fondasi dasar yang ada.

Reset Indonesia disusun berdasarkan tiga ekspedisi yang dilakukan oleh keempat penulisnya. Ekspedisi tersebut adalah Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa, Ekspedisi Indonesia Biru, dan Ekspedisi Indonesia Baru. Perjalanan ini sangat unik dan nekat karena dilakukan dengan menggunakan motor bebek, yang menjadi simbol perjalanan sederhana namun penuh makna.

Buku ini mencakup pandangan dari empat generasi penulisnya, mulai dari generasi baby boomer hingga Gen Z. Isi bukunya juga beragam, mulai dari isu lama seperti konflik agraria dan masalah masyarakat adat, hingga isu modern seperti “generasi sandwich”.

Dandhy Laksono, yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara film dokumenter, merasa lebih leluasa dalam menyampaikan gagasannya melalui buku. Ia mengatakan bahwa masalah Indonesia terlalu kompleks untuk hanya divisualisasikan dalam film. Oleh karena itu, ia memilih medium buku agar dapat lebih bebas bereksplorasi dan mengasah ide-ide baru.

Sebagai sosok yang vokal dan kritis, Dandhy pernah mendapatkan perhatian luas lewat film dokumenternya Sexy Killers (2019), yang membongkar sisi gelap industri batu bara, serta Dirty Vote (2024) yang mengungkap dugaan kecurangan dalam Pemilu Presiden 2024. Film Sexy Killers bahkan telah ditonton lebih dari 37 juta kali di YouTube.

Kedua film ini sempat viral dan menjadi topik pembicaraan di media sosial. Dandhy terus aktif dalam memberikan kritik terhadap kondisi politik dan sosial di Indonesia melalui karyanya.

Hingga tulisan ini dibuat, buku Reset Indonesia masih dalam masa pra-pemesanan. Buku ini akan resmi dirilis pada 4 Oktober 2025. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan akan muncul wacana baru tentang bagaimana Indonesia bisa berubah menjadi negara yang lebih baik. Dandhy dan rekan-rekannya berharap buku ini bisa menjadi salah satu langkah awal menuju perubahan yang lebih besar.