,
Jakarta
– Kasus dugaan
ijazah palsu
Mantan Presiden Joko Widodo termasuk dalam salah satu kelompok yang dinilai oleh institusi Survei IndikatorPolitik Indonesia. Menurut hasil survei ini, 66,9% responden mengatakan bahwa mereka tidak berpikir mantan presiden Indonesia tersebut telah menyimpangkan ijazahnya.
Akan tetapi, penelitian yang dikerjakan pada tingkat pendukung partai politik menghasilkan gambaran yang bervariasi. Sebagian besar kelompok pendukung partai politik menyatakan bahwa mereka sadar akan hal ini namun enggan untuk mempercayainya; yaitu tentang klaim palsunya dokumen kependidikan milik Jokowi. “Hanya saja, para pemegang dukungan bagi Partai Golkar memiliki pandangan yang setengah-setuju dan setengah-tidak,” seperti disebut dalam pernyataan temuan riset skala nasional tanggal 17 hingga 20 Mei tahun 2025, hari Rabu, 28 Mei 2025.
Paling tidak terdapat 45,4% pendukung Partai Golkar yang yakin bahwa Jokowi telah mencotohkan ijazahnya. Persentase ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan dukungan dari partai-partai lain seperti PDI-P di mana cuma 25,6% yang setuju, PKS memiliki 24,1%, serta Gerindra dengan 12,5%.
Berdasarkan data demografis dan lokasi geografis, responden pria umumnya menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kasus dugaan ijazah palsu Joko Widodo dengan presentase mencapai 24,1%. Di kalangan berbagai kelompok usia seperti Generasi Z, Milenial, Gen X, dan Baby Boomers, dominannya mereka yang memercayainya berasal dari Generasi Z serta Baby Boomers, masing-masing menyumbang 21,4% dalam hal ini.
Berdasarkan daerahnya, komunitas Sunda cukup yakin dengan tuduhan bahwa Jokowi telah menggelapkan ijazah. Persentase tersebut menembus angka 29,8%. Diikuti oleh kelompok etnik Madura sebesar 25,1 persen. Sedangkan jika ditinjau dari latar belakang pendidikan, mayoritas keyakinan datang dari golongan masyarakat dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah atau tidak sekolah, yakni mencapai 20,5 persen.
Dari semua partisipan dengan beragam latar belakang, hanya 4,8% yang mengaku sangat yakin, serta 14,3% yang cukup yakin tentang dakwaan tersebut. Di sisi lain, sekitar dua kali lebih banyak, atau 43,1%, menegaskan ketidakpercayaannya sepenuhnya, dan 23,8% merespons sebagai agak skeptis.
hyrumu