KABAR SUMEDANG
– Kabupaten Sumedang meraih dana insentif fiskal tertinggi di Jawa Barat untuk Tahun Anggaran 2025 dengan nilai sekitar Rp. 28,6 miliar.
Perihal itu tertuang di dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 138 Tahun 2025 mengenai penyempurnaan detail pengaturan anggaran subsidi pajak tahun anggaran 2025, tanda tangan dokumen ini dilakukan pada tanggal 6 Mei 2025.
Merespon hal itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyatakan rasa syukurnya karena Sumedang berhasil meraih penghargaan sebagai penerima insentif fiskal tertinggi di antara kabupaten lainnya diProvinsi Jawa Barat.
Berdasarkan pendapat Bupati Dony,dana itu merupakan bentuk penghargaan dari pemerintahan nasional terkait dengan pencapaian indikator penting yakni opini Badan Pengawasan Keuangan Republik Indonesia mengenai laporan keuangan pemerintah daerah.
“Sumedang telah menerima opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) sebanyak 10 kali secara beruntun. Selanjutnya, dalam penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kita selalu tepat pada waktunya yang mendapatkan apresiasi dari pemerintahan pusat melalui dana insentif fiskal ini. Nilainya bahkan tertinggi di Provinsi Jawa Barat,” ungkap Bupati Dony Ahmad Munir, Kamis, 22 Mei 2025.
Bupati Dony menambahkan bahwa prestasi daerah Kabupaten Sumedang turut berperan dalam memperoleh dana insentif fiskal ini. Dana tersebut mencakup beberapa aspek seperti manajemen keuangan, penyediaan layanan esensial, dukungan terhadap kebijakan nasional untuk mendorong inovasi lokal, peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat, upaya anti-korupsi, pencapaian di bidang pembangunan, serta kemajuan dan perluasan transformasi digital.
Tentu saja, pencapaian prestasi yang dilanjutkan oleh Bupati Dony tidak hanya karena usaha individunya tetapi juga akibat dari kerjasama tim dan dukungan bersama dari seluruh lapisan masyarakat di Sumedang. Mereka terus memberikan support kepada pemerintahan lokal untuk memajukan beragam program serta aktivitasnya.
Sesuai aturan, mereka berencana menggunakan dana insentif fiskal performa itu untuk pendanaan aktivitas yang disesuaikan dengan keperluan dan urgensi setempat.
“Alokasinya meliputi berbagai bidang seperti mendukung infrastuktur layanan publik, meningkatkan ekonomi, serta memperbaiki pelayanan kesehatan dan pendidikan,” tegasnya.
