Penutupan Sementara Jalur Pendakian Gunung Burni Telong
Jalur pendakian Gunung Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, resmi ditutup untuk sementara waktu. Penutupan ini berlaku mulai Selasa (23/9/2025), setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan yang memicu kenaikan status gunung tersebut menjadi level II atau waspada.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Anwar Sahdi menyampaikan bahwa larangan pendakian diberlakukan berdasarkan rekomendasi dari Pos Pengamatan Gunung Burni Telong. Ia menegaskan bahwa penutupan ini akan berlangsung hingga status gunung kembali normal.
“Selama masa ini, pendakian dilarang. Tidak ada tanggal pasti kapan penutupan akan dicabut, tetapi pasti akan dilakukan saat status Gunung Burni Telong kembali pada level normal,” ujar Anwar Sahdi.
Selain itu, masyarakat juga dilarang berada dalam radius 1,5 kilometer dari puncak Gunung Burni Telong. Anwar mengimbau agar warga tidak merasa panik dan tetap tenang menghadapi situasi ini. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan aktivitas gunung.
“Yang paling penting adalah tetap waspada. Segala informasi terkini akan terus disampaikan. Semoga dalam waktu singkat, status Gunung Burni Telong bisa kembali normal,” tambahnya.
Imbauan kepada Masyarakat
Sebelumnya, Kadis Kominfo Bener Meriah, Ilham Abdi mengatakan bahwa segala informasi mengenai aktivitas Gunung Burni Telong akan disampaikan melalui Dinas Kominfo setempat. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, karena pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi.
Ilham menegaskan bahwa pihak pemerintah daerah sedang melakukan rapat koordinasi untuk memastikan persiapan yang optimal. Ia juga menyebutkan bahwa BPBD akan segera melakukan simulasi kebencanaan.
“Segala informasi akan disampaikan melalui Kominfo. Masyarakat tidak perlu panik, karena kami sudah siap dengan langkah-langkah antisipasi termasuk titik pengungsian,” imbuhnya.
Peningkatan Status Gunung Burni Telong
Gunung Burni Telong di Bener Meriah kembali naik status dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kegempaan baik gempa vulkanik maupun tektonik.
Berdasarkan data laporan yang dirilis oleh Badan Geologi dan Pos Pengamatan Gunung Burni Telong, pada Selasa (23/9/2025), tercatat sebanyak 76 kali gempa. Gempa tersebut terjadi pada Senin (22/9/2025), dengan rincian sebagai berikut:
- Gempa vulkanik: 44 kali
- Gempa tektonik lokal: 15 kali
- Gempa tektonik jauh: 17 kali
Riswan, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Burni Telong, menjelaskan bahwa status Gunung Burni Telong kini berubah menjadi level II (waspada) per tadi malam pukul 21.00 WIB.
Peringatan bagi Masyarakat
Masyarakat di wilayah Kabupaten Bener Meriah diimbau untuk tetap tenang dan waspada. Riswan menyarankan agar masyarakat dan pengunjung tidak mendekati area kawah Burni Telong dalam radius 1,5 kilometer. Ia juga memperingatkan agar tidak berada di daerah fumarol dan solfatara saat cuaca mendung atau hujan, karena konsentrasi gas dapat membahayakan kesehatan.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang. Jangan mendekati area kawah dan hindari daerah fumarol serta solfatara saat cuaca buruk,” pesan Riswan.