news  

Stadion Kaliki Tasikmalaya Mangkrak, Warga Jadi Tempat Mesum

Stadion Kaliki Tasikmalaya Mangkrak, Warga Jadi Tempat Mesum

Stadion Kaliki yang Terbengkalai Jadi Tempat Mesum dan Peredaran Narkoba

Stadion Kaliki, yang sebelumnya menjadi tempat olahraga bagi warga sekitar, kini justru menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan. Lokasi ini berada di Kampung Babakan Kaliki, Desa Mangunreja, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya. Dalam beberapa tahun terakhir, stadion ini dibiarkan terbengkalai dan tidak ada upaya serius untuk memperbaikinya.

Kondisi yang Mengkhawatirkan

Pantauan terbaru menunjukkan bahwa keadaan Stadion Kaliki sangat memprihatinkan. Area stadion sudah tertutupi oleh rumput liar dan bangunan yang mulai rusak. Tempat duduk penonton pun sudah berlumut, yang menunjukkan bahwa penggunaan stadion ini sudah lama tidak dilakukan. Sejak tahun 2014, tidak ada pembangunan atau perbaikan yang dilakukan, sehingga kondisi semakin memburuk.

Minimnya penerangan juga menjadi masalah besar. Banyak warga mengkhawatirkan bahwa area ini bisa menjadi tempat mesum dan tindakan kriminal lainnya. Bahkan, kerap terjadi kecelakaan di depan gerbang utama stadion. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga setempat memutuskan untuk menutup gerbang utama agar tidak ada orang asing yang masuk dan menggunakan fasilitas tersebut secara tidak wajar.

Tudingan dan Kekecewaan Warga

Ketua Paguyuban Patasaninten Kampung Babakan Kaliki, Dani, menyampaikan bahwa selain terbengkalai, Stadion Kaliki juga digunakan sebagai tempat mesum dan tempat peredaran narkoba. Hal ini membuat masyarakat sekitar merasa resah dan meminta pemerintah untuk segera melakukan perawatan serta pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di area tersebut.

“Jadi tidak ada kepastian kapan bangunan ini akan beres. Dampak dari tidak beresnya bangunan ini sudah membuat masyarakat sangat negatif. Dikatakan hampir tiap Minggu ada laporan mesum, pesta miras, bahkan sampai ada peredaran narkoba di tempat ini,” ujar Dani saat ditemui wartawan usai menghadiri audiensi dengan dinas PUPR.

Selain itu, Dani juga menyebutkan bahwa banyak hewan liar seperti ular sering ditemukan di sekitar area stadion. Ini menambah rasa takut dan khawatir bagi warga sekitar. “Buat masyarakat yang tinggal di sini, dampak dari tidak dipelihara Stadion Kaliki bisa dilihat dari hewan ular yang membahayakan masyarakat. Kesannya kumuh sudah jelas, malah dimanfaatkan sejumlah oknum tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Permintaan dan Harapan Masyarakat

Dani berharap agar hal-hal kecil seperti pemasangan PJU bisa menjadi prioritas. Menurutnya, minimnya penerangan menyebabkan kecelakaan yang sering terjadi di depan gerbang stadion. “Selain tidak ada PJU, kondisi jalan sempit menyebabkan kecelakaan dan sudah ada tiga orang meninggal di depan gerbang stadion Kaliki ini,” tegasnya.

Ia juga meminta kepada Bupati dan Gubernur Jawa Barat yang saat ini dipimpin kepala daerah baru untuk memberikan solusi atas kondisi Stadion Kaliki. “Masyarakat sudah banyak sabar, dan kami ada batas kesabaran. Ya mungkin dengan pemerintahan baru, bupati dan gubernur baru ada solusi untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.

Permintaan dan Upaya Perbaikan

Dalam pertemuan yang dilakukan, warga meminta sejumlah hal, termasuk perbaikan drainase, pemberian tempat sampah, hingga pemasangan PJU di enam titik area stadion dan gerbang luar. Dani menegaskan bahwa masyarakat di area Stadion Kaliki tidak meminta sesuatu yang terlalu besar. Mereka hanya ingin stadion ini dirawat agar tidak semakin kumuh.

“Kami hanya minta dirawat stadion ini, kami tidak minta stadion harus selesai, minimal dilakukan pemeliharaan,” katanya.