Berita  

Sosok Kontroversial Dwi Hartono di Balik Pembunuhan Kacab Bank: Terungkap Palsukan Ijazah

Sosok Kontroversial Dwi Hartono di Balik Pembunuhan Kacab Bank: Terungkap Palsukan Ijazah

Tokoh yang Berkontribusi dalam Kasus Pembunuhan Kepala Bank BUMN, Ternyata Juga Terbukti Memalsukan Ijazahnya.

– Dwi Hartono, seorang pembicara motivasi dan pengusaha bimbingan belajar (bimbel), kembali menjadi perhatian masyarakat setelah diduga menjadi dalang di balik penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).

Peristiwa ini memicu kehebohan di kalangan masyarakat setelah jenazah Ilham ditemukan dalam kondisi yang sangat menyedihkan oleh seorang peternak sapi di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Jasad korban ditemukan dengan tangan dan kaki terikat, mata tertutup menggunakan pita isolasi, serta penuh dengan luka memar.

Rekaman kamera pengawasan di Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, menunjukkan Ilham sedang berjalan menuju kendaraannya sebelum sekelompok orang asing memaksa masuk ke dalam mobil putih.

Penyelidikan menunjukkan bahwa korban pernah dibawa dari tempat tersebut sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.

Polisi menyebutkan bahwa pelaku terdiri dari empat kelompok, antara lain; pelaku intelektual, pengikut, penculik, serta pelaku penyiksaan yang mengakibatkan kematian korban.

Sampai saat ini, ada 15 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Dwi Hartono yang ditangkap bersama dua tersangka lainnya di Solo, Jawa Tengah.

Motif di balik pembunuhan ini masih dalam penyelidikan. Namun, informasi yang beredar mengatakan bahwa Dwi Hartono merasa kecewa karena permohonan kredit sebesar Rp 13 miliar ditolak oleh Ilham.

Sosok Kontroversial Dwi Hartono

Dwi Hartono bukanlah orang asing di dunia kejahatan.

Pada tahun 2012, ia pernah terlibat dalam kasus pemalsuan ijazah dan nilai palsu yang melibatkan sejumlah mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula Semarang. Ia diduga menerima uang dari calon mahasiswa dan mengedit nilai serta ijazah mereka agar bisa diterima di jurusan IPA.

Meskipun pernah dihukum enam bulan penjara, Dwi tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang pengusaha. Ia dikenal memiliki helikopter pribadi, rumah mewah di Cibubur, serta suka melakukan perjalanan sendirian menggunakan motor Kawasaki Z900.

Di sektor pendidikan dan teknologi, Dwi mengelola PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) serta aplikasi Guruku yang menawarkan layanan pembelajaran online.

Ia juga memiliki perusahaan PT Hartono Mandiri Makmur yang bergerak dalam bidang perdagangan dan pengembangan perangkat lunak, serta bisnis perkebunan di Kabupaten Tebo, Jambi.

Dwi juga terkenal aktif di media sosial dan YouTube sebagai seorang motivator, memiliki ratusan ribu pengikut.

Ia sering membagikan kisah keberhasilan bagi UMKM dan pelajar, serta giat berpartisipasi dalam kegiatan sosial dengan memberikan bantuan kepada kelompok ekonomi yang kurang mampu.

Namun, di balik citra kesuksesan dan dermawan yang dimilikinya, kini Dwi Hartono kini harus menghadapi proses hukum terkait tuduhan sebagai otak dari tindakan penculikan dan pembunuhan seorang pejabat bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Fakta-Fakta Terkait Dwi Hartono dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN

– Dwi Hartono merupakan seorang motivator dan pengusaha les privat yang pernah terlibat dalam kasus pemalsuan ijazah pada tahun 2012.

– Pada tahun 2012, Dwi mengedarkan ijazah dan nilai palsu bagi sejumlah mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula Semarang, serta menerima dana sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta dari setiap calon mahasiswa.

– Dwi kembali terlibat dalam kasus hukum pada Agustus 2025, diduga sebagai otak dari tindakan penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

– Dwi ditangkap bersama dua tersangka lain, YJ dan AA, di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB.

– Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

– Mayat korban ditemukan oleh peternak sapi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dalam keadaan memprihatinkan: tangan dan kaki terikat, mata tertutup pita lem, serta tubuh penuh dengan luka memar.

– Korban diambil dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sesuai dengan rekaman CCTV.

– Petugas membagi tersangka ke dalam empat kelompok: pelaku intelektual, pengikut, penculik, serta pelaku yang membuang jenazah korban.

– Dwi Hartono dianggap sebagai tokoh intelektual dalam perkara ini. – Dwi Hartono disebut sebagai pemikir utama dalam kasus ini. – Dwi Hartono dikaitkan sebagai aktor intelektual dalam peristiwa ini. – Dwi Hartono dijuluki sebagai figur intelektual dalam kasus tersebut.

– Diduga motif pembunuhan terkait rasa sakit hati setelah permohonan kredit sebesar Rp 13 miliar ditolak oleh korban.

– Dwi Hartono terkenal sebagai seorang pengusaha yang sukses berasal dari Tebo, Jambi, memiliki helikopter pribadi serta rumah mewah di Cibubur, Jakarta Timur.

– Ia mengelola beberapa perusahaan, seperti PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI), PT Hartono Mandiri Makmur, serta usaha perkebunan di Kabupaten Tebo.

– Dwi juga aktif sebagai pembicara motivasi di YouTube dan kegiatan sosial, sering memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang kurang mampu.

(*/)

Beberapa artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca artikel lain dari TRIBUN MEDAN di Google News

Ikuti pula informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter, dan WA Channel

Berita menarik lainnya di Tribun Medan