Setelah Pindah Lokasi, Kisah Haru dan Duka Pedagang Pasar Mini yang Memilukan Hati

Setelah Pindah Lokasi, Kisah Haru dan Duka Pedagang Pasar Mini yang Memilukan Hati


PALANGKA RAYA

–Selama lima hari ini, para pedagang telah dipindahkan dari area Jalan Yos Sudarso, di seberang gedung TVRI, menuju Pasar Mini Datah Manuah.

Pedagang kaki lima mulai mengadaptasi diri terhadap situasi yang baru. Mereka juga telah menuangkan perasaan mereka selama hampir satu minggu menjual barang di tempat tersebut.

Walaupun pernah mengeluh tentang penurunan jumlah kunjungan, mereka masih menampilkan sikap kerjasama dengan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintahan.

Seorang pedagang angkringan bernama Arista, yang juga telah pindah, menyatakan masih dalam proses penyesuaian dengan situasi terkini.

Dia mengatakan bahwa walaupun atmosfer pasarnya kurang ramai dibandingkan ketika masih beroperasi di Taman Yos Sudarso, tetapi masih ada penumpul yang berkunjung, terutama di sore dan malam hari.

“Lima hari terakhir, walaupun tidak serumit di taman, tetap saja ada yang datang. Kebiasaanannya menjadi sangat padat mulai dari pukul 20:00 WIB dan seterusnya. Mungkin disebabkan oleh cuaca hujan dalam beberapa hari belakangan sehingga sedikit sepi,” ungkap Arista ketika ditemui pada Jumat malam (23/5/2025).

Arista, yang umumnya memulai dagangannya dari jam 18.30 WIB sampai larut malam antara pukul 01.00 atau 02.00 WIB.

Dia ingin pemerintah dapat memperhatikan agar area di taman dikembalikan seperti semula. Meskipun begitu, dia menyatakan dengan jelas sudah siap mengikuti peraturan yang ada.

“Kami menaati petunjuk serta peraturan yang diberikan oleh pemerintah. Jika masih belum disetujui untuk kembali ke taman, itu tidak masalah. Yang terpenting adalah kami dapat berjualan,” katanya.

Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, mengungkapkan bahwa kegiatan penyusunan ini bertujuan untuk membentuk lingkungan perkotaan yang lebih teratur, bersih, serta nyaman untuk semua warga masyarakat.

Dia menggarisbawahi bahwa perencangan kota tak sekadar berfokus pada keindahan, melainkan juga bertujuan untuk menjaga kelancaran fasilitas publik serta alur kendaraan bermotor agar tidak tersendat.

Sebagai contoh, salah satu daerah yang mendapat perhatian adalah tepatnya di hadapan TVRI, tempat pedagang kaki lima biasanya menjalankan usaha mereka. Menurut Achmad Zaini, posisi itu menggangu para pejalan kaki serta warga lokal setempat.

“Beginilah caranya, setiap pedagang pemula pasti menghadapi masa sepi, namun hal ini sangat bergantung pada tingkat kreativitas dan inovasi sang pedagang. Mereka juga perlu memperhatikan berbagai saran, masukan, serta keluhan dari warga. Ada beberapa orang yang merasa terganggu ketika jalanan dipakai untuk tempat Pedagang Kaki Lima (PKL). Oleh karena itu, pemerintah kota menemukan solusinya,” ungkapnya.

Sebagai salah satu langkah penyelesaian, pihak berwenang mengusulkan pemindahan PKL menuju Pasar Mini Datah Manuah. Saat ini, mereka tengah menyediakan infrastruktur tambahan di area itu untuk menciptakan lingkungan yang ramah serta sesuai bagi para pedagang dan pembeli.

“Konsepnya mirip dengan gula; pedagang adalah gula, sedangkan konsumen diibaratkan sebagai semut. Jika sang penjual baik, higienis, dan memiliki keunggulan tertentu, tentunya akan banyak pelanggan yang datang atau disinggahi oleh para konsumen tersebut,” jelasnya.

Achmad Zaini pun mengetahui bahwa Pasar Mini Datah Manuah pernah menjadi sorotan ketika digunakan sebagai lokasi alternatif, tetapi keadaan kurang ideal pada masa tersebut menyebabkan situasi tak berlangsung lama.

Saat ini, pemerintah telah bersumpah untuk mengatur semua fasilitas dan infrastruktur secara lebih efisien serta memberikan kenyamanan tambahan bagi para pedagang dan orang-orang yang melakukan transaksi di pasar tersebut.

Dia juga mengajak para PKL untuk selalu berkreasi dalam berjualan, memelihara kesehatan lingkungan, serta menggunakan prinsip-prinsip dasar tentang promosi supaya bisa menarik lebih banyak pembeli. Selain itu, pihak pemerintahan bakal mengirim staf yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan berkala dan mendengarkan aspirasi dari pelaku usaha guna menuntaskan kendala di tempat kerja mereka.

“Kami tidak berharap untuk menghentikan operasional UMKM; sebalinya, kami mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Palangka Raya. Mereka dapat mencoba pemasaran dasar dan inovasi baru agar produk mereka terlihat lebih menarik bagi konsumen,” tandasnya.

Kebijakan pemindahan lokasi ini adalah sebagian dari usaha pemerintah kotamadya dalam mengatur area umum serta lahan terbuka bervegetasi demi mencapai tatanan yang lebih rapi dan efisien.

Walaupun pada awalnya disertai dengan keluhannya mengenai penurunan jumlah pengunjung, kedatangan Pasar Mini Datah Manuah diharapkan dapat berfungsi sebagai destinasi kuliner alternatif yang teratur dan nyaman untuk para pedagang serta warga setempat.

Melalui penyusunan ini, diupayakan untuk menghasilkan keseimbangan antara kenyamanan masyarakat umum dan kelangsungan bisnis bagi pedagang kaki lima yang merupakan elemen penting dalam mesin ekonomi kotanya.

(mut/ram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com