Pada Senin (30/6), sedikitnya 92 warga Palestina kehilangan nyawa dan banyak yang terluka akibat serangkaian serangan udara serta tembakan artileri Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza. Serangan ini mencakup beberapa area yang menjadi tempat penampungan bagi keluarga-keluarga yang mengungsi, memperparah penderitaan kemanusiaan yang sudah berlangsung lama.
Saksi mata melaporkan bahwa pasukan Israel meningkatkan intensitas serangan mereka di bagian selatan dan timur Kota Gaza, khususnya di wilayah Zeitoun, Shejaiya, dan Al-Tuffah. Selain itu, empat sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi juga menjadi target setelah dikeluarkannya peringatan evakuasi. Tiga dari sekolah tersebut berada di Zeitoun, sementara satu lainnya berada di Al-Tuffah.
Salah satu serangan yang mengejutkan terjadi di pantai Kota Gaza, di mana sedikitnya 34 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas. Puluhan lainnya mengalami luka-luka. Menurut kesaksian warga, sebuah jet tempur menembakkan rudal ke sebuah kafe dan tempat istirahat di sebelah barat Kota Gaza, menyebabkan hancurnya bangunan tersebut.
Selain itu, lima jenazah dibawa ke Kompleks Medis Al-Shifa akibat serangan pesawat tak berawak yang menargetkan sekelompok warga sipil di Kamp Pengungsi Al-Shati, bagian barat Kota Gaza. Di lokasi lain, satu orang tewas dan 23 lainnya luka-luka setelah tentara Israel menembaki warga yang sedang mencari bantuan di Jalan Salah al-Din, wilayah Wadi Gaza bagian selatan.
Di daerah Al-Mawasi, bagian barat Khan Younis, penembakan oleh pasukan Israel mengakibatkan satu korban tewas dan beberapa luka-luka. Serangan udara di gudang komersial di lingkungan Sabra, Kota Gaza, menyebabkan potongan tubuh 10 warga ditemukan dan beberapa orang terluka. Gudang tersebut diketahui digunakan oleh organisasi amal untuk distribusi bantuan kemanusiaan.
Helikopter Israel juga menjatuhkan bom di Jalan Al-Sikka di Zeitoun, Kota Gaza, menyebabkan kematian seorang perempuan dan luka-luka pada beberapa orang lainnya. Dalam insiden terpisah, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka akibat serangan pesawat tak berawak dekat pom bensin di wilayah yang sama.
Empat jenazah dan beberapa korban luka-luka tiba di rumah sakit setelah serangan udara Israel di Jabalia, Gaza utara. Sementara itu, tiga warga Palestina, termasuk seorang perempuan, tewas dalam serangan drone Israel di Katiba, Khan Younis.
Di barat daya Khan Younis, 13 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka akibat serangan udara yang menargetkan para pencari bantuan. Seorang warga juga tewas dalam serangan udara di Rafah, Gaza selatan. Di pusat Kota Gaza, satu orang tewas dan beberapa luka-luka setelah serangan udara menghantam sebuah rumah dekat Kompleks Medis Al-Sahaba.
Serangan drone Israel di Al-Tuffah menewaskan tiga warga Palestina dan melukai beberapa lainnya. Di Jalan Al-Wahda, pusat Kota Gaza, sedikitnya 10 orang tewas dan puluhan luka-luka akibat serangan udara. Empat warga Palestina juga tewas dan beberapa lainnya cedera dalam serangan lain terhadap sebuah delman (kereta kuda).
Berdasarkan data yang tersedia, lebih dari 56.500 warga Palestina telah kehilangan nyawa dalam operasi militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Situasi semakin memburuk dengan minimnya akses kemanusiaan dan layanan medis yang memadai.
Pada November 2023, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait konflik bersenjata di wilayah tersebut.