Kesepakatan Damai Antara Kimberly Ryder dan Edward Akbar
Kimberly Ryder dan Edward Akbar akhirnya mencapai kesepakatan damai terkait masalah mobil yang sempat menjadi perdebatan. Keduanya sepakat untuk menjual mobil yang menjadi pusat perselisihan dan membagi hasil penjualannya secara adil. Selain itu, mereka juga bersepakat untuk menyelesaikan masalah aset lain seperti rumah.
Proses Penyelesaian Masalah
Kuasa hukum Kimberly Ryder, Machi Ahmad, mengungkapkan bahwa laporan polisi yang dibuat oleh kliennya telah dicabut. Ia menyatakan bahwa proses mediasi antara kedua belah pihak berjalan dengan baik dan menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Menurutnya, tidak ada tindakan penggelapan dalam kasus ini karena mobil masih ada dan tidak hilang.
“Telah terjadi pembicaraan juga mengenai anak dan mobil, dan sudah dicabut laporan polisi oleh klien saya Kimberly Ryder,” ujar Machi Ahmad kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan. Ia menambahkan bahwa kedua belah pihak telah membahas perdamaian terkait mobil dan hal-hal lain.
Penjelasan dari Kimberly Ryder
Kimberly Ryder membenarkan bahwa dirinya dan Edward Akbar sepakat untuk menjual mobil yang menjadi sumber perselisihan. Ia juga menyebutkan bahwa ada rencana untuk menjual dan membagi aset lain seperti rumah. “Untuk kesepakatannya, mobil akan dijual. Selain itu juga ada rumah yang akan diserahkan dan dibagi juga,” ungkap Kimberly.
Ia juga mengungkapkan kekesalannya terhadap mantan suaminya, Edward Akbar, yang dianggapnya melakukan tindakan zalim. Kimberly merasa tidak puas dengan cara Edward menangani harta bersama. Ia bahkan menyebut bahwa Edward seolah-olah menghilang setelah perceraian.
Tanggapan Edward Akbar
Edward Akbar menyampaikan rasa syukurnya atas tercapainya kesepakatan damai. Ia juga menepis tudingan tentang penggelapan mobil. “Jadi semuanya, teman-teman media dan para masyarakat doain aja semoga semuanya bisa tetap baik. Dan alhamdulillah untuk hari ini sangat bersyukur bahwa dugaan penggelapan itu memang nggak ada,” kata Edward.
Sebelumnya, Kimberly Ryder melaporkan Edward Akbar ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan penggelapan mobil. Namun, Edward bersikukuh bahwa mobil tersebut adalah bagian dari harta bersama atau harta gana-gini. Hal ini membuat Kimberly merasa tidak nyaman dan kesal.
Kondisi Komunikasi yang Tidak Jelas
Keberadaan Edward Akbar selama proses penyelidikan tidak diketahui. Bahkan, ia telah mengganti nomor handphone dan menghilangkan komunikasi dengan pihak Kimberly. Kuasa hukum Kimberly, Machi Ahmad, mengungkapkan bahwa Edward tidak merespons panggilan resmi dari penyidik dan juga tidak merespons pesan media sosial yang dikirimkan.
Machi Ahmad juga menyebut bahwa komunikasi dengan pihak Edward terputus. Ia menyatakan bahwa kuasa hukum Edward telah mencabut kuasa dari pengacara sebelumnya. Hal ini menyulitkan proses penyelidikan karena tidak ada komunikasi dua arah.
Kesimpulan
Kesepakatan damai antara Kimberly Ryder dan Edward Akbar menunjukkan bahwa kedua belah pihak ingin menyelesaikan masalah secara baik. Meskipun ada ketegangan awal, kini mereka sepakat untuk menjual mobil dan membagi aset lain. Dengan demikian, masalah yang sempat memicu laporan polisi dapat diselesaikan tanpa konflik lebih lanjut.