Warung Ronde Semarang Pak Yanto, Pilihan Kuliner Malam di Surabaya
Di tengah keramaian kota Surabaya, terdapat sebuah warung kecil yang menawarkan rasa tradisional dengan pengalaman yang tak terlupakan. Warung Ronde Semarang Pak Yanto, yang berada di Jalan Dharmahusada, menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pecinta kuliner malam hari. Meskipun tampak seperti kedai ronde biasa, tempat ini memiliki daya tarik unik yang membuat banyak orang rela berbaris untuk mencoba hidangan hangat dan lezat.
Menu yang Menarik Perhatian
Pengunjung yang datang ke warung ini dapat memilih berbagai jenis menu yang tersedia. Mulai dari ronde campur, ronde balur, hingga serabi aren dan angsle. Setiap porsi disajikan dengan kuah jahe yang hangat dan aroma yang menggugah selera. Ronde yang tersedia memiliki ukuran berbeda-beda, mulai dari yang besar berisi kacang tanah hingga yang lebih kecil tanpa isi. Selain itu, ada juga variasi seperti degan, mutiara, kacang, dan pacar cina atau sagu mutiara berbentuk persegi panjang mirip jelly.
Ketika dilihat dari dekat, tekstur ronde terasa kenyal namun tidak terlalu keras. Isian kacang yang telah diolah memberikan rasa manis yang seimbang dengan lembutnya balutan tepung berwarna merah muda. Kuah jahe yang disajikan juga memiliki aroma yang khas dan hangat, cocok untuk dinikmati saat cuaca sedang dingin.
Keunikan Ronde Balur
Selain ronde campur, warung ini juga menyediakan ronde balur sebagai alternatif. Ronde balur terbuat dari tepung ketan yang dibentuk menjadi bola-bola kecil, lalu diisi dengan olahan kacang tanah. Selanjutnya, ronde ini dibaluri dengan kacang tanah sangrai dan disajikan dengan kuah jahe terpisah. Tekstur dan rasa yang berbeda membuat ronde balur menjadi pilihan menarik bagi para pengunjung.
Harga yang Terjangkau dan Waktu Operasional
Warung Ronde Semarang Pak Yanto menawarkan berbagai pilihan menu dengan harga yang sangat terjangkau. Mulai dari Rp11 ribu, pengunjung dapat menikmati berbagai jenis ronde dan hidangan lainnya. Kedai ini buka setiap hari mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB, menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman di malam hari.
Ramai Dikunjungi Pengunjung
Meski tidak terlalu penuh sesak, semakin larut malam, jumlah pengunjung semakin meningkat. Berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga pasangan muda-mudi, bisa ditemukan di sini. Area parkir yang luas juga menjadi salah satu keuntungan karena banyak pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi.
Sejarah yang Menginspirasi
Warung Ronde Semarang Pak Yanto sudah berdiri sejak dua puluh tahun lalu. Yanto dan istri, Nike, mengelola usaha keluarga ini dengan cara tradisional yang turun-temurun. Awalnya, keluarga Yanto memulai usaha ini di daerah Kapasan, kemudian berpindah ke Manyar sebelum akhirnya pindah ke lokasi saat ini di Pusat Oleh-oleh Bu Rudy.
Bu Rudy, seorang pengusaha kuliner senior Surabaya, memberikan dukungan besar dalam membantu Yanto dan istri. Tidak hanya memberikan tempat jualan, ia juga menjadi mentor dalam pengelolaan usaha. Ia mengajarkan pentingnya keramahan, kualitas rasa, dan kenyamanan pelanggan. Nike mengaku belajar banyak tentang pelayanan dan bagaimana menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Tips dari Bu Rudy untuk Pengusaha Muda
Dalam kesempatan yang sama, Bu Rudy hadir untuk mencicipi ronde dan memberikan masukan kepada para pengusaha muda. Ia menekankan bahwa menjaga kualitas rasa dan keramahan adalah kunci sukses dalam berbisnis. Ia juga menyarankan agar para pengusaha muda tidak sembrono dalam menjalankan usaha, terutama dalam menjaga kualitas produk dan layanan.
“Harus grapyak (ramah), ucap terimakasih, iku nggak bondo (mengucap terimakasih itu tidak pakai modal) jadi selalu ucapkan terimakasih,” pesannya. Dengan begitu, bisnis akan tetap bertahan dan makanan tradisional akan terus dilestarikan.