Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada hari Jumat (11/7) pagi. Letusan ini terjadi dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 700 meter di atas puncak Gunung Mahameru.
Menurut laporan yang diterima di Lumajang, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi memberikan informasi bahwa erupsi terjadi pada pukul 06.31 WIB. Ia menyebutkan bahwa letusan tersebut menunjukkan intensitas yang cukup besar, dengan abu vulkanik yang berwarna kelabu dan tebal mengarah ke arah tenggara.
Erupsi ini juga terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum sebesar 22 mm dan durasi sekitar 126 detik. Dari pengamatan yang dilakukan, aktivitas Gunung Semeru masih didominasi oleh gempa letusan setiap harinya. Hingga laporan ini dibuat, Yadi menyatakan bahwa erupsi masih berlangsung.
Berdasarkan data dari aplikasi MAGMA Indonesia, status erupsi saat ini masih dalam level Waspada atau level II. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi bahaya yang bisa muncul akibat aktivitas gunung berapi ini.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat untuk menjaga jarak dari area yang rawan bahaya. Salah satunya adalah larangan melakukan aktivitas apapun di sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan hingga delapan kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar.
Yadi juga menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh berada dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru karena berisiko terkena lontaran batu pijar. PVMBG meminta masyarakat untuk terus memantau potensi ancaman seperti awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang bisa terjadi di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Peringatan ini penting agar masyarakat dapat segera mengambil tindakan pencegahan jika terjadi kondisi darurat.
Dengan adanya erupsi ini, PVMBG menyarankan agar masyarakat tetap memperhatikan informasi resmi yang dikeluarkan. Kewaspadaan dan kesadaran akan risiko bencana geologi sangat penting untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain.