Selebgram Fuji kembali mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 31 Oktober 2025. Kedatangannya untuk memberikan keterangan tambahan terkait laporan dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh adminnya sendiri.
Kasus ini bermula ketika Fuji meminta bukti transfer untuk video endorsement yang akan dilakukannya. Dalam proses tersebut, ia mencurigai adanya kejanggalan: bukti transfer yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan tarif endorse yang ia miliki.
“Awal mulanya sebenarnya nggak sengaja. Malam-malam dimintain video approval. Terus aku meminta bukti transfer pembayaran dari klien sebelum memberikan persetujuan. Saat dia ngasih bukti transferannya, kok berbeda dengan rate card yang aku punya,” ungkap Fuji.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku tidak lagi merasa trauma meski sejak dulu kerap menjadi korban penipuan. “Jujur sampai ngomong trauma aja udah enggak. Udah lebih ke ‘Yah, lagi nih,’” kata Fuji.
Fuji juga mengungkap bahwa sifatnya yang cuek selama ini membuat orang lain lebih mudah mencari celah. Namun ia menegaskan bahwa pengkhianatan tetap menyakitkan.
Ia menyebut bahwa setelah diverifikasi, nominal yang awalnya tampak kecil itu ternyata membesar saat ditelusuri lebih lanjut. Selain itu, beberapa orang lain yang diduga turut terlibat telah mengundurkan diri karena menyadari perbuatannya akan terbongkar.
Dalam proses hukum yang berjalan, Fuji mengatakan belum pernah bertemu langsung dengan pelaku dan belum ada komunikasi atau itikad baik dari pihak terlapor.
Sementara itu, kerugian belum bisa dijelaskan secara total karena proses perhitungan masih terus berjalan namun diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Fuji juga menceritakan dukungan penuh dari orang tuanya dalam menghadapi kasus ini. “Papa aku selalu nenangin aku. Mama tiap pagi ngecek aku ke rumah,” ujarnya.
Meski kini lebih selektif dalam memilih kerja sama dan kenalan, ia berharap masalah ini menjadi yang terakhir bagi dirinya.***




