news  

Selain Jepang, 10 Negara Eropa Ini Pengurangan Penduduknya Signifikan

Selain Jepang, 10 Negara Eropa Ini Pengurangan Penduduknya Signifikan

JUMLAH penduduk dunia terus meningkat. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa atauPBB,Pada tahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk dunia akan mencapai 8,1 miliar jiwa. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan perkiraan kenaikan sekitar 71 juta orang.

Namun, beberapa negara justru mengalami pengurangan jumlah penduduk. Penurunan populasi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat kelahiran yang rendah dan migrasi ke negara lain.

Salah satu negara yang mengalami pengurangan populasi yang signifikan adalahJepangPada tahun 2024, jumlah penduduk Jepang berkurang lebih dari 908.574 orang, atau 0,75 persen, menjadi 120,65 juta jiwa. Satu-satunya daerah yang tidak mengalami penurunan jumlah penduduk adalah Tokyo, yang mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen, menurut laporan Tokyo Weekender. Penurunan ini, yang terjadi selama 16 tahun berturut-turut, merupakan pengurangan terbesar sejak survei dimulai pada tahun 1968, menurut Kementerian Dalam Negeri yang mengumumkannya pada hari Rabu.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Selain Jepang, sepuluh negara di Eropa juga mencatatkan penurunan jumlah penduduk yang signifikan. Berdasarkan data dari World Population Review, populasi negara-negara tersebut pada tahun 2024 secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 0,44 persen dibandingkan tahun 2023. Berikut ini adalah sepuluh negara di Eropa yang mengalami pengurangan populasi:

1. Bulgaria

Jumlah penduduk Bulgaria diperkirakan mengalami penurunan sebesar 20,6 persen, dari 6,8 juta orang pada tahun 2024 menjadi 5,4 juta orang pada tahun 2050. Arus migrasi besar-besaran menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah penduduk di Bulgaria.

2. Lituania

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Jumlah penduduk Lituania diperkirakan akan berkurang sebesar 20,7 persen antara tahun 2024 hingga 2050. Prediksi menunjukkan penurunan dari 2,9 juta menjadi 2,3 juta orang. Seperti Bulgaria, penurunan terbesar penduduk Lituania disebabkan oleh arus migrasi besar-besaran.

3. Latvia

Lembaga di Latvia memprediksi penurunan jumlah penduduk sebesar 21,05 persen dari tahun 2024 hingga 2050. Latvia telah mengalami pengurangan sekitar satu per lima populasi sejak bergabung dengan Uni Eropa pada Mei 2004. Penurunan jumlah penduduk Latvia terjadi akibat migrasi ekonomi dan angka kelahiran yang rendah.

4. Ukraina

Jumlah penduduk Ukraina berkurang dari 43,7 juta orang pada tahun 2020 menjadi 37,9 juta orang pada tahun 2024. Penurunan yang signifikan sebesar 5,8 juta jiwa terjadi dalam empat tahun, terutama akibat konflik dengan Rusia. Selain menyebabkan kematian, perang ini juga memicu gelombang besar pengungsi.

Populasi Ukraina diperkirakan akan turun menjadi 35,2 juta orang pada tahun 2050, mengalami penurunan sebesar 7,12 persen. Tingkat migrasi keluar yang tinggi, bersama dengan angka kematian yang tinggi dan tingkat kelahiran yang rendah, menjadi faktor utama dalam proyeksi penurunan jumlah penduduk di Ukraina. Dalam kondisi damai, tingkat kelahiran mencapai 9,2 kelahiran per 1.000 penduduk, sedangkan tingkat kematian adalah 15,2 kematian per 1.000 penduduk.

5. Serbia

Jumlah penduduk Serbia turun dari 8,7 juta orang pada tahun 2020 menjadi 6,4 juta orang pada 2024, yaitu penurunan signifikan sebesar 26,4 persen dalam empat tahun. Prediksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Serbia akan terus berkurang hingga mencapai 5,5 juta orang pada tahun 2050. Banyak tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan memiliki keterampilan di Serbia meninggalkan negara tersebut demi mencari peluang kerja yang lebih baik karena jumlah tenaga kerja di sana sangat sedikit. Tingkat migrasi yang tinggi disertai dengan tingkat kelahiran yang rendah.

6. Bosnia dan Herzegovina

Jumlah penduduk diperkirakan akan turun sebesar 21,9 persen, berkurang dari 3,2 juta pada tahun 2024 menjadi 2,5 juta pada tahun 2050. Tingkat kelahiran di Bosnia dan Herzegovina jauh lebih rendah dibandingkan angka penggantian populasi yang sebesar 2,1 kelahiran per wanita, dengan hanya 1,26 kelahiran per wanita.

7. Kroasia

Jumlah penduduk Kroasia diperkirakan akan berkurang sekitar 18 persen. Populasi diperkirakan menurun dari 3,9 juta menjadi 3,2 juta antara tahun 2024 dan 2050. Puncak populasi terjadi pada tahun 1991 dengan jumlah 4,78 juta orang, tetapi sejak saat itu terus mengalami penurunan akibat tingkat kelahiran yang rendah dan masyarakat yang semakin tua.

8. Moldova

Moldova kehilangan sekitar 1 juta penduduk antara tahun 2020 hingga 2024, mengalami penurunan sebesar 25%. Proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk negara ini akan terus berkurang sebesar 20% dari 2024 hingga 2050. Diperkirakan populasi akan berkurang sebanyak 600.000 orang, dari 3 juta menjadi 2,4 juta. Kemiskinan dan korupsi di Moldova telah mendorong tenaga kerja muda dengan keterampilan tinggi untuk meninggalkan negara tersebut, sementara populasi yang menua terus menghadapi kondisi hidup yang buruk dan angka kematian yang tinggi.

9. Albania

Jumlah penduduk Albania diperkirakan mengalami penurunan sebesar 21,4% antara tahun 2024 hingga 2050, berkurang dari 2,8 juta menjadi 2,2 juta jiwa. Lebih dari 38% dari penduduk Albania tinggal di luar negeri.

10. Rumania

Jumlah penduduk Rumania diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 15,8 persen antara tahun 2024 hingga 2050. Populasi negara ini akan berkurang dari 19 juta menjadi 16 juta dalam tiga dekade mendatang. Dari tahun 2007 hingga 2015, sekitar 3,5 juta penduduk Rumania pindah ke luar negeri demi menghindari kemiskinan dan korupsi yang marak terjadi.