Segera Putuskan: Apakah Palangka Raya atau Kobar Akan Menjadi Tuan Rumah Porprov?

Segera Putuskan: Apakah Palangka Raya atau Kobar Akan Menjadi Tuan Rumah Porprov?


PALANGKA RAYA, .CO

– penetapan tuan rumah untuk Porprov Kalimantan Tengah ke-XIII pada tahun 2026 masih menjadi topik pembicaraan. Dua wilayah sudah menyatakan minatnya untuk memegang posisi tersebut dalam acara olahraga terbesar di kota yang dikenal juga dengan nama Bumi Tambun Bungai yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) serta Kota Palangka Raya.

Kabar bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat akan menjadi tuan rumah Porprov 2026 semakin kuat setelah Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran baru-baru ini melakukan kunjungan langsung ke beberapa infrastruktur olahraga di Pangkalan Bun. Di samping itu, Kota Palangkaraya pun sudah mengajukan penawaran dirinya sebagai tempat penyelenggaraan acara tersebut.

Kota yang menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah dan dikenal sebagai “Kota Cantik” ini dipandang unggul berkat kesempurnaan sarana penunjangnya, infrasturktur pendukung, serta kemudahan aksesbilitas.

Merespon perihal tersebut, analis olahraga bernama Hatir Sata Tarigan menyebut adanya dugaan jika penyelenggaraan Porprov XIII mungkin bakal berlangsung di Palangka Raya. Walaupun begitu, dia memastikan keseriusan KONI Kalimantan Tengah untuk cepat membuat keputusan yang pasti.

“Bila masih belum ditentukan, diharapkan KONI provinsi secepatnya mengumumkan pemenang sebagai tuan rumah Porprov 2026, sehingga seluruh wilayah dapat mulai persiapan sedini mungkin,” ujar Hatir, Senin (7/4).

Menurut dia, walaupun Kobar kurang beruntung dari segi sarana dan prasarana, namun dedikasi pemerintahan setempat pantas untuk dipuji. Dikenal sudah mempersiapkan diri selama lima tahun terakhir, ini membuktikan tekad mereka menjadi penyelenggara acara tersebut. Meski demikian, Hatir mengakui bahwa jika dilihat dari aspek pembangunan infrastrukturnya, Palangkaraya jauh lebih maju.

“Ketika membicarakan tentang fasilitas, Palangka Raya mungkin lebih unggul, namun komitmen Kobar jangan diremehkan,” katanya.

Selanjutnya, Hatir menggarisbawahi bahwa penyelenggaraan PorProv tidak hanya semata-mata menjadi kegiatan berkala, melainkan juga kesempatan penting untuk memfilter atlet-atlet bermassa guna persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.

“Gagal pada PON sebelumnya mestinya jadi bahan pertimbangan kami. Melalui PorProv ini, kita perlu mulai menetapkan sasaran prestasi. Pelatihan para atlit harus lebih fokus serta memiliki perencanan yang matang,” ujarnya dengan tegas.

Pada waktu bersamaan, anggota dewan dari Komisi III DPRD Kalimantan Tengah yang mengurus bidang pemuda dan olahraga, juga ikut mengomentari masalah terkait tuan rumah PORPROV kali ini. Menurut Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, H Sugiyarto, sesuai dengan keputusan yang dibuat pada edisi PORPROV sebelumnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kabupaten Kobar seharusnya telah ditunjuk menjadi tuan rumah untuk acara PORPROV XIII tersebut.

“Kobar telah ditetapkan sebagai tuan rumah ketika PorProv di Kotim tahun lalu dan keputusan tersebut harus diterapkan,” ujarnya pada hari Senin (7/4).

Sugiyarto juga mengutarakannya bahwa dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sangat dibutuhkan guna mempercepat kemajuan pembangunan dan peningkatan sarana olahraga di Kobar. Ini dilihat sebagai kewajiban provinsi untuk mensupport acara-acara olahraga berlevel regional.

“Seharusnya tahun ini pemerintah provinsi sudah mulai memberikan dukungan, termasuk dalam hal membangun arena lomba, fasilitas umum, serta peralatan penunjang yang lain. Sebagai acara tingkat provinsi, dana untuk ini mestinya dialokasikan melalui APBD provinsi dengan didampingi oleh APBD masing-masing kabupaten atau kota,” terangnya.

Selanjutnya, dia menyebutkan berbagai langkah krusial yang perlu diambil dengan cepat. Di antaranya adalah penunjukkan tempat untuk penyelenggaraan PorProv, persiapan infrastruktur, pemilihan jenis olahraga yang akan dipertandingkan, serta pembicaraan tentang mekanisme pendanaan bersama antara pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.

“Keputusan tentang lokasi harus segera ditentukan, fasilitas yang masih kurang harus mulai diperbaiki pada tahun ini, cabang olahraga apa saja yang akan dilombakan pun perlu disepakati dengan cepat sehingga KONI kabupaten/kota dapat mempersiapkannya. Yang paling utama adalah masalah anggaran harus didiskusikan dari awal supaya bisa dimasukkan ke dalam anggaran revisi,” ungkapnya.

Sugiyarton pun mengomentari situasi politik dan birokasi terkini, dimana sejumlah pemimpin wilayah masih baru dalam jabatan mereka. Ini diyakini memengaruhi pembuatan anggaran, khususnya ketika pemerintahan mendorong kebijakan penghematan fiskal.

“Seiring dengan banyaknya pejabat daerah yang baru, tentunya tahapan pembentukan anggaran belum berfokus pada acara tersebut. Oleh karena itu, lokasi untuk implementasinya pun perlu ditelaah dengan cermat. Jika Palangkaraya sudah memiliki fasilitas infrastrukturnya yang memadai, hal ini dapat dijadikan pertimbangan. Akan tetapi, diskusi dan pengambilan keputusan tentang hal ini sebaiknya dilakukan secara transparan,” jelasnya.

Dia berharap perdebatan tentang penetapan tuan rumah untuk Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2026 cepat diselesaikan oleh KONI Kalimantan Tengah beserta dengan pihak pemerintahan daerah setempat. Melalui keputusan tersebut, Kalimantan Tengah akan sanggup memandu penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi ini dengan sempurna serta mencetak atlit handal yang bisa membawa prestise bagi tanah kelahirannya yakni Tanah Besena Rangkaian Nasional. (ovi/ala/kpg)

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com