news  

Satu Hari Satu Hadis 18 Juli 2025/22 Muharram 1447 H: Kesombongan Penghancur Kebahagiaan

Satu Hari Satu Hadis 18 Juli 2025/22 Muharram 1447 H: Kesombongan Penghancur Kebahagiaan

Pengertian Ujub dalam Islam dan Bahayanya bagi Ibadah

Ujub adalah perasaan kagum dan bangga yang berlebihan terhadap diri sendiri. Hal ini sering disertai dengan rasa lebih baik dari orang lain dan merendahkan orang lain. Dalam konteks keimanan, ujub dianggap sebagai penyakit hati yang sangat berbahaya karena dapat merusak amal ibadah seseorang dan menghalangi dirinya untuk mencapai kebaikan yang lebih tinggi.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menyebutkan tiga hal yang bisa membinasakan seseorang, yaitu: rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri. Hadits ini menunjukkan bahwa ujub merupakan salah satu bentuk dosa yang sangat berbahaya dan harus dihindari oleh setiap muslim.

Pelajaran dari Hadits tentang Ujub

  1. Ujub Membuat Seseorang Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
    Orang yang ujub cenderung merasa bangga atas amalan, ilmu, atau keberhasilan yang telah ia capai. Namun, pada hakikatnya, ia justru menjadi orang yang paling rendah di sisi Allah. Perasaan ujub ini membuat seseorang lupa bahwa segala kebaikan yang ia miliki berasal dari Allah.

  2. Ujub Bisa Menggugurkan Amal Ibadah
    Seperti halnya riyaa’ (pamer), ujub juga bisa menggugurkan amal ibadah seseorang. Ketika seseorang melakukan amal hanya untuk dipandang oleh orang lain atau untuk membanggakan diri sendiri, maka amal tersebut tidak akan bernilai di sisi Allah.

  3. Ujub Termasuk Bentuk Syirik Kecil
    Menurut pendapat Ibnu Taimiyyah, ujub bisa dikategorikan sebagai syirik kecil karena seseorang merasa bahwa kehebatannya sendiri yang membuatnya mampu melakukan sesuatu. Hal ini bertentangan dengan prinsip tauhid, yaitu hanya kepada Allah kita beribadah dan memohon pertolongan.

  4. Perbedaan antara Riyaa’ dan Ujub
    Riyaa’ terjadi ketika seseorang beramal hanya untuk dipandang oleh manusia, sedangkan ujub terjadi ketika seseorang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Keduanya sama-sama membahayakan iman, tetapi cara penyelesaiannya berbeda.

Contoh dari Perkataan Ulama Tentang Ujub

Ibnul Qoyyim rahimahullah menulis bahwa seorang hamba bisa saja melakukan dosa, namun jika ia menjalani dosa tersebut dengan rasa takut, khawatir, dan menyesal, maka dosa itu bisa menjadi sebab kebaikan baginya. Sebaliknya, jika seseorang melakukan kebaikan tetapi merasa bangga dan sombong, maka kebaikan tersebut justru bisa menjadi sebab kebinasaannya.

Ayat Al-Quran yang Berkaitan dengan Ujub

  1. Ayat tentang Jangan Menyombongkan Diri
    Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
    “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.”
    Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak bersikap sombong dalam berinteraksi dengan Nabi dan sesama manusia.

  2. Allah Mencela Orang yang Merasa Bersih Sendiri
    Allah berfirman:
    “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.”
    Ayat ini menunjukkan bahwa hanya Allah yang bisa membersihkan jiwa seseorang, bukan manusia sendiri.

Kesimpulan

Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ujub adalah bentuk penyakit hati yang sangat berbahaya. Ia bisa merusak amal ibadah, membuat seseorang merasa lebih baik dari orang lain, dan bahkan bisa menjadi sebab kebinasaan di akhirat. Oleh karena itu, setiap muslim harus selalu menjaga hatinya dari sifat ujub dan berusaha untuk merendahkan diri serta bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan.