.CO.ID – JAKARTA.Resmi. Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyerahkan laporan awal kelayakan 18 proyek hilirisasi prioritas kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Jumlahnya sekitar Rp 618,13 triliun.
Head of ResearchKiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata pekan lalu menyampaikan, proyek-proyek hilirisasi tersebut memiliki potensi memberikan keuntungan yang baik bagi perusahaan pelat merah atau BUMN maupun swasta.
Salah satu perusahaan yang akan mempercepat pengolahan lebih lanjut adalahholdingpengelolaan BUMN, Mind Id. Terkait hal tersebut, Komisi XII DPR mendorong Mind Id mempercepat program pengolahan mineral dan batubara. Pada saat yang sama, menekankan prinsip tata kelola untuk memperkuat kinerja ekonomi secara berkelanjutan.
DPR menekankan bahwa keberlanjutan hilirisasi menjadi dasar dalam membangun ekonomi Indonesia di masa depan. Program pengelolaan lingkungan, termasuk reklamasi pasca tambang, perlu terus diperkuat untuk memulihkan kondisi lingkungan.
Anggota Komisi XII DPR dari Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, menyampaikan bahwa salah satu anggota Mind Id, Freeport Indonesia, saat ini telah menyelesaikan pembangunan smelter katoda tembaga. Hal ini menjadi salah satu pendorong program hilirisasi di Indonesia, serta memperkuat kinerja ekonomi nasional.
“Kami yakin dari segi keuangan, Grup Mind Id memiliki banyak ahli yang kompeten. Terlebih dengan hadirnya Danantara. Sehingga proses peningkatan produksi, eksplorasi, dan pengolahan lanjutan dapat dilakukan ke depan,” ujarnya.
Anggota Komisi XII DPR, Nurwayah berharap, pengolahan mineral Mind Id, khususnya di bidang batubara melalui PT Bukit Asam, akan menjadi motor utama dalam perubahan ekonomi nasional. “Saya menilai pentingnya percepatan program hilirisasi, khususnya batubara di Bukit Asam,” kata Nurwayah.
Selanjutnya, anggota Komisi XII dari Fraksi PDIP, Sigit Karyawan Yunianto menyampaikan bahwa Mind Id menjadi contoh bagi perusahaan pertambangan lain, khususnya dalam menangani isu sosial.
