Jurnalis, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Di tengah keramaian Mimika, terlihat semangat luar biasa dari seorang anak bernama Rockim Magal.
Lahir di Desa Tsinga, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada tanggal 17 April 2011, Rockim saat ini sedang duduk di kelas IX Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).
SATP merupakan lembaga pendidikan yang dijalankan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dengan pengawasan dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Rockim, putra pertama dari dua bersaudara yang berasal dari suku Amungme asli, adalah salah satu dari lima peserta SATP yang berhasil lolos ke Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Provinsi.
Kemenangannya ini tidak terjadi begitu saja.
Ia terkenal sebagai siswa yang berprestasi, khususnya di bidang matematika, yang kini membawanya ke tingkat nasional.
Semangat untuk belajar tidak pernah padam.
“Saya sudah di sekolah sejak pagi dan belajar hingga pukul 10.00 WIT. Beristirahat sebentar, kemudian kembali ke asrama pukul 12. Setelah makan, saya kembali ke sekolah hingga pukul 4 sore baru pulang ke asrama,” kata Rockim saat diwawancarai Tribun-PapuaTengah.com, di ruang Kepala SATP.
Rockim tidak ragu untuk mengetahui.
Jika mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran matematika, ia segera mengajukan pertanyaan kepada guru.
“Jika saya tidak tahu caranya, saya juga mencari di Google atau YouTube untuk mengetahui cara kerjanya,” katanya.
Meski merasa bosan, Rockim memiliki cara khusus untuk menghadapinya.
Terkadang, ketika saya merasa bosan atau malas, saya berhenti sebentar. Bermain atau bercerita bersama teman-teman. Setelah berdiskusi, saya kembali melanjutkan belajar,” katanya.
Ia juga memberi pesan kepada teman-temannya untuk giat belajar matematika,
“Jika ingin terus memahami dan mengerti matematika, jangan pernah menyerah dalam mencari tahu.” Sebuah saran sederhana yang penuh makna dari seorang calon ilmuwan muda.
Rockim Magal merupakan salah satu dari banyak siswa asli Timika yang memperoleh beasiswa dari YPMAK.
Selain Rockim, terdapat empat siswa SATP lainnya yang juga mengikuti OSN.
Mereka ialah Petronela Yulivia Mitoro (SD, pakar IPS), Omi Miagoni (pakar matematika), serta Arifin Omabak dan Ega Wefako (pakar IPA).
Wakil Kepala Sekolah untuk Bidang Kurikulum SMP SATP serta Kepala UPT Pusat Prestasi, Roy Paat, menyampaikan rasa terima kasih atas prestasi yang diraih oleh siswa-siswinya.
“Kami bersyukur telah mampu mempersiapkan siswa menghadapi tahap kompetisi berikutnya,” katanya.
SATP memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berupa Pusat Prestasi.
Unit ini khusus menyiapkan siswa berbakat dalam bidang Matematika, IPA, dan IPS, baik yang berasal dari jenjang SD maupun SMP.
Para guru internal maupun eksternal terlibat sebagai fasilitator, bahkan mengundang guru-guru berpengalaman dari Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) di Tomohon, yang merupakan yayasan induk SATP.
Kami juga bekerja sama dengan yayasan induk, Yayasan Pendidikan Lokon di Tomohon. Guru-guru berpengalaman yang telah berhasil dalam OSN juga kami undang untuk memberikan pelatihan kepada siswa maupun guru,” kata Roy.
Cerita Rockim bersama teman-temannya membuktikan bahwa dengan semangat yang tak pernah menyerah, setiap impian bisa menjadi kenyataan.
Mereka menjadi teladan bagi anak-anak Mimika, bahkan di wilayah Tanah Papua. (*)