news  

RI Dikenai Tarif 32 Persen AS, Rupiah Melemah

Rupiah Melemah di Awal Perdagangan, Tekanan dari Tarif Dagang AS

Pada awal perdagangan hari Selasa (8/7/2025), nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dalam pembukaan pagi, rupiah dibuka pada posisi Rp16.278,5 per dolar AS, sedikit lebih tinggi dibanding penutupan sebelumnya yang berada di Rp16.239,5. Namun, sepanjang pagi, rupiah hanya bergerak dalam kisaran sempit antara Rp16.270 hingga Rp16.278,5.

Tarif Dagang AS Memengaruhi Sentimen Rupiah

Sejumlah pengamat pasar menilai bahwa sentimen negatif terhadap rupiah berasal dari pengumuman Presiden AS Donald Trump yang menyebutkan Indonesia masuk dalam daftar negara yang akan dikenakan tarif dagang resiprokal. Hal ini membuat rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya terhadap dolar AS.

Lukman Leong, seorang analis pasar uang, menyampaikan bahwa kebijakan tarif ini bisa menjadi faktor pemicu pelemahan rupiah. Ia menilai bahwa pengumuman tersebut memberikan tekanan berupa ketidakpastian terhadap arah pergerakan rupiah.

Ancaman Tarif 32 Persen dari AS

Selain itu, Ariston Tjendra, pengamat lainnya, menyoroti bahwa Indonesia telah menerima surat pemberitahuan resmi dari AS. Jika tidak ada kesepakatan dalam negosiasi bilateral, impor dari Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32 persen. Meskipun AS memberikan tambahan waktu hingga tiga minggu untuk negosiasi, situasi ini tetap menjadi beban bagi rupiah.

Ariston menegaskan bahwa ancaman tarif tersebut dapat memengaruhi sentimen pasar dan berdampak pada nilai tukar rupiah. Kekhawatiran akan adanya peningkatan biaya impor dapat memicu penurunan daya beli serta meningkatkan tekanan terhadap mata uang lokal.

Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

Dalam proyeksinya, Ariston Tjendra memperkirakan bahwa rupiah hari ini memiliki potensi melemah menuju level Rp16.300. Ia juga menyebutkan bahwa level support utama berada di sekitar Rp16.200. Sementara itu, Lukman Leong memproyeksikan pergerakan rupiah akan berada dalam kisaran antara Rp16.200 hingga Rp16.350 per dolar AS.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Beberapa faktor yang memengaruhi nilai tukar rupiah antara lain:

  • Kebijakan tarif dagang AS: Pengumuman tentang tarif resiprokal yang akan diberlakukan pada 1 Agustus memberikan ketidakpastian terhadap arah pergerakan rupiah.
  • Negosiasi bilateral dengan AS: Kehadiran surat pemberitahuan resmi dari AS memicu kekhawatiran terhadap kemungkinan adanya peningkatan tarif impor.
  • Pergerakan pasar global: Fluktuasi nilai tukar mata uang lain dan kondisi ekonomi global turut memengaruhi sentimen terhadap rupiah.
  • Stabilitas ekonomi dalam negeri: Kinerja ekonomi domestik seperti inflasi, cadangan devisa, dan pertumbuhan ekonomi juga menjadi faktor penting dalam menentukan kestabilan rupiah.

Dengan situasi yang masih dinamis, para pengamat memantau perkembangan terkini terkait hubungan dagang antara Indonesia dan AS. Pergerakan rupiah hari ini akan sangat bergantung pada hasil negosiasi dan respons pasar terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.