news  

Revitalisasi Glodok-Kota Tua, MRT Jakarta Hadirkan TOD Paling Menarik

Revitalisasi Glodok-Kota Tua, MRT Jakarta Hadirkan TOD Paling Menarik

Perusahaan MRT Jakarta (Perseroda) melakukan pendekatan berbeda dalam pengembangan kawasan yang berfokus pada transportasi (TOD) di jalur Fase 2A.

Alih-alih mengembangkan pusat perbelanjaan baru, perusahaan memutuskan untuk menitikberatkan proyek pada pemugaran aset-aset bersejarah di kawasan Glodok hingga Kota Tua.

Kepala Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Farchad Mahfud, menyatakan tindakan ini diambil guna menjadikan kedua kawasan tersebut sebagai tujuan wisata berstandar internasional yang dinamis.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Menurutnya, TOD di jalur ini merupakan yang paling istimewa, karena langsung menghubungi kawasan yang kaya akan sejarah.

Reformasi ini juga merupakan bagian dari persiapan menyambut beroperasinya Stasiun MRT Kota yang direncanakan mulai berjalan pada tahun 2029.

Konsepnya adalah mengubah Glodok dan Kota Tua menjadi area yang khusus untuk pejalan kaki, dengan seluruh jalur jalan mulai dari Pantjoran Tea House di Glodok hingga Stasiun Kota akan diperbaiki secara menyeluruh.

MRT Jakarta bahkan menyarankan agar hanya bus listrik Transjakarta yang diperbolehkan melewati jalur tersebut.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Tujuan dari hal tersebut adalah menciptakan lingkungan yang tidak tercemar, nyaman untuk berjalan, serta menarik bagi para pengunjung.

Di wilayah Glodok, pembangunan gedung bertingkat tetap diperbolehkan, namun jalur untuk pejalan kaki akan menjadi ciri utamanya.

“Barang-barang yang sudah indah ini tidak perlu diubah secara berlebihan, cukup dihidupkan kembali,” ujar Farchad.

Pendekatan yang digunakan adalah “aset per aset”.

Dengan pendekatan ini, setiap bangunan atau wilayah akan dikelola secara terpisah sehingga biaya menjadi lebih hemat dan kendala yang ada dapat diatasi dengan lebih akurat.

Menurut Farchad, membangun seluruh area sekaligus memerlukan sumber daya yang besar, sedangkan pendekatan bertahap membuat pengelolaan lebih terarah.

Pengembangan ini diharapkan mampu mengubah tampilan Kota Tua menjadi lebih dinamis, dengan bangunan-bangunan bersejarah yang terjaga kondisinya dan dimanfaatkan secara maksimal.

Sampai saat ini, MRT Jakarta memang giat mengembangkan area TOD di berbagai lokasi sepanjang jalurnya.

Beberapa proyek yang telah selesai meliputi Blok M Hub, Terowongan Kendal di Dukuh Atas, skybridge pejalan kaki di Lebak Bulus, Transport Hub di Dukuh Atas, serta Taman Literasi Martha Tiahahu di Blok M-Sisingamangaraja.

Fase 2A MRT akan menghubungkan Bundaran HI hingga Kota dengan jarak sejauh 5,8 kilometer dan tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Rencananya, segmen Bundaran HI–Harmoni akan selesai pada tahun 2027, sementara segmen Harmoni–Kota diharapkan selesai pada 2029.