news  

Review Seru Fiilm Warkop DKI Kartun: Komedi Klasik Hidup dalam Animasi

Review Seru Fiilm Warkop DKI Kartun: Komedi Klasik Hidup dalam Animasi





,


Jakarta


– Film animasi

Warkop DKI Kartun

menghidupkan kembali semangat berkomedi trio grup lawak tersebut dalam bentuk animasi. Falcon Pictures yang memproduksi film animasi ini telah menggelar gala premiere pada Sabtu, 21 Juni 2025 di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan. Aksi kocak Dono, Kasino, dan Indro dalam versi kartun berhasil menghibur sekaligus memberikan sensasi nostalgia bagi generasi lama dan ruang berkenalan grup trio legendaris itu kepada anak muda.

Format film animasi ini berbentuk sketsa, terbagi menjadi tiga bagian dengan berbagai konflik dan cara penyelesaian yang menggelitik. Animasi ini disutradarai oleh
Daryl Wilson
yang fokus di penciptaan animasi dan
Rako Prijanto
dalam alur penceritaan. Sulih suara dari ketiga karakter legendaris itu ialah Mo Sidik (Indro) Farie Judhistira (Kasino), dan Wiwid Widyas Prihantoro (Dono). Selain itu, terdapat karakter legendaris lainnya, seperti Jaja Mihardja dan Mandra.



Warkop DKI Kartun

: Unit Pelayanan Masyarakat Bernama CHIIPS

Alur pada
film animasi
ini berjalan melalui peran Dono, Kasino, dan Indro sebagai satuan unit pelayanan masyarakat bernama Cara Hebat Ikut-Ikutan Penyelesaian Masalah Sosial (CHIIPS). Mereka ditugasi oleh seorang “Komandan” dengan bentuk fisik menyerupai Indro: berkepala plontos yang bertugas menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dalam semesta animasi tersebut.

Unit ini serupa dengan satu film lawas Warkop DKI yang dirilis pada 1983 berjudul

CHIPS

. Sebuah film yang sebenarnya merupakan bentuk parodi dari serial drama televisi asal Amerika Serikat,

CHiPs

(California Highway Patrol) yang tayang selama enam musim dari 1977-1983.


Warkop DKI Kartun

mengajak penonton untuk menyaksikan petualangan singkat dari tiap sketsanya dengan bentuk yang lebih hiperbolis. Satu kelebihan dari sebuah film animasi, mewujudkan sesuatu yang tampak mustahil.

Dari figur karakternya saja sudah begitu dilebih-lebihkan, semisal perut Dono yang terlalu buncit (tapi imut) dan kepala lonjong Indro. Selain itu, tingkah laku ketiganya dalam menyelesaikan satu misi menjadi lebih interaktif, lebih leluasa, tapi tetap dapat dinikmati.


Sentil Sana dan Sini

Bukan Warkop DKI namanya kalau tidak “menyentil” isu sosial di dalam ceritanya. Misal, satu isu dari ketiga sketsa yang ada membahas tentang bocoran jawaban soal UN (Ujian Nasional). Hal ini membuat Komandan harus memutar otak bagaimana cara ketiga anak buahnya itu dapat memberantas sindikat bocoran jawaban dalam lingkungan Sekolah Dasar.

Komandan lalu memberikan satu ramuan yang membuat tubuh Dono, Kasino, dan Indro kembali menjadi anak kecil. Dalam tubuh kecil inilah mereka beraksi dengan begitu konyol, tapi penuh adegan ala-ala heroik.


Komedi Khas Warkop DKI

Meski berbentuk animasi, namun komedinya tetap mempertahankan ciri khas
Warkop DKI
. Penuh humor

slapstick

dan sebagian adegan yang memberi kesan absurd. Satu adegan humor absurd misalnya ketika Dono, Kasino, dan Indro saling bergantian berbicara, namun yang dibicarakannya tidak berkesinambungan.

Model yang serupa dalam satu adegan di

Sama Juga Bohong

(1986), saat Dono, Kasino, dan Indro saling bergantian berbicara dalam proses ajar-mengajar, tapi berada di tiga kelas berbeda. Ketidaksinambungan itulah daya tariknya, komedi yang “gerrr” banget jika meminjam istilah dari
Indro Warkop
.

Selain itu, komedinya ringan. Cocok untuk anak-anak. Ditambah dialog antartokoh juga menambah kekhas-an komedi Warkop DKI, dengan sulih suara yang sangat menyerupai suara dari ketiga karakter legendaris tersebut. sFilm animasi

Warkop DKI Kartun

akan tayang serentak di layar lebar Indonesia mulai tanggal 26 Juni 2025.


MUHAMMAD RIFAN PRIANTO



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com