PIKIRAN RAKYAT SULTENG— Penderita penyakit jantung memang harus lebih waspada. Jika mengalami kelelahan dan diiringi tekanan darah tinggi, diperlukan pengendalian diri. Terutama jika selama ini rutin mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi.
Berita duka yang menimpa dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara cepat menyebar. Pasalnya, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof. Armid, meninggal pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, hanya 23 hari setelah ia secara resmi menjabat sebagai rektor. Armid juga diperkirakan sebagai sosok rektor yang berhasil mengalahkan kandidat yang didukung oleh menteri meskipun hanya memperoleh selisih satu suara.
Berita duka ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Humas UHO, Sarman, serta Wakil Rektor II UHO, Prof. Ida Usman.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Keduanya mengonfirmasi bahwa Prof. Armid meninggal dunia di RS Korem, Kendari.
Berdasarkan data yang diperoleh, Prof. Armid pernah menghadiri kegiatan jalan sehat sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis UHO ke-44 di pagi hari sebelum ia dilaporkan menderita serangan jantung yang berakibat fatal.
Pada malam hari, sekitar pukul 20.37 WITA, jenazahnya dibawa dari RS Korem ke rumah duka dengan menggunakan ambulans.
Prof. Armid dilantik menjadi Rektor UHO masa jabatan 2025–2029 pada Jumat, 1 Agustus 2025, oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Prof. Togar Mangihut Simatupang di Jakarta.
Kehadirannya yang tiba-tiba pergi meninggalkan duka mendalam bagi seluruh komunitas akademik UHO dan masyarakat Sulawesi Tenggara. Ia dikenal sebagai tokoh visioner yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan dunia pendidikan.***