Peristiwa Kematian Brigadir Nurhadi yang Menimbulkan Dugaan Pembunuhan
Peristiwa kematian Brigadir Nurhadi yang terjadi di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menimbulkan berbagai dugaan dan spekulasi. Dalam kasus ini, dua tersangka yang terlibat adalah Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra. Menurut informasi yang beredar, peristiwa tersebut diduga dimulai dari rayuan yang dilakukan oleh korban terhadap Melanie Putri, seorang perempuan yang dibawa oleh Ipda Haris untuk ikut dalam liburan singkat.
Rayuan Nurhadi Terhadap Melanie Putri
Dalam laporan yang diterima, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat menyampaikan bahwa ada indikasi bahwa korban mencoba merayu dan mendekati rekan wanita salah satu tersangka. Hal ini dikonfirmasi oleh saksi yang berada di lokasi kejadian, yaitu Misri Puspita Sari, teman perempuan Kompol Yogi.
Menurut Syarif, peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang dalam kondisi kurang sadar akibat penggunaan narkoba dan obat terlarang. Meskipun begitu, Misri sempat mengingatkan Nurhadi bahwa Melanie dibawa oleh Haris.
Pengakuan dari Pengacara Misri
Yan Mangandar Putra, pengacara Misri, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, kliennya sempat melihat Brigadir Nurhadi mencium Melanie Putri di atas kolam renang. Meski situasi tidak sepenuhnya jelas, Misri langsung menegur Nurhadi dengan berkata, “Jangan begitu, itu cewek abangmu.”
Setelah peristiwa itu, Haris dan Melanie kembali ke kamar mereka di hotel sebelah, sementara Yogi masuk ke kamar villa. Misri memilih duduk di sekitar kolam, sementara Nurhadi melanjutkan berendam. Di tengah situasi tersebut, Misri membuat rekaman video saat Nurhadi masih berendam. Setelah itu, dia masuk ke kamar mandi.
Penemuan Korban di Dasar Kolam
Setelah keluar dari kamar mandi, Misri melihat Nurhadi sudah tergeletak di dasar kolam renang. Dia kemudian memanggil Yogi. Kompol Yogi langsung berusaha menyelamatkan korban.
Hijrat Prayitno, pengacara Kompol Yogi, membantah bahwa kliennya melakukan tindakan pembunuhan. Menurutnya, Yogi yang pertama kali mengangkat korban dari dasar kolam dan memberikan bantuan CPR. Ia menegaskan bahwa tindakan Yogi berhasil menjaga hidup Nurhadi pada saat itu.
Meskipun demikian, kondisi korban tetap kritis. Oleh karena itu, Nurhadi dibawa ke klinik. Di tempat tersebut, pihak medis akhirnya menyatakan bahwa korban meninggal dunia.
Kesimpulan
Peristiwa ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat, termasuk para pengacara dan saksi, memberikan pernyataan masing-masing. Namun, hingga saat ini belum ada kesimpulan pasti tentang apakah peristiwa ini murni kecelakaan atau ada unsur pembunuhan. Masyarakat dan pihak berwenang tetap menantikan hasil investigasi yang akan memberikan jawaban yang jelas.