Ratusan Tersangka Pornografi Anak Diringkus di Korea Selatan dan Jepang

Ratusan Tersangka Pornografi Anak Diringkus di Korea Selatan dan Jepang





,


Jakarta


– Ribuan individu yang dicurigai terkait dengan kegiatan tersebut

pornografi anak

ditahan selama operasi investigasi antarabangsa berkaitan dengan pornography dunia maya yang telah direalisasikan oleh pihak berkuasa polis dari keenam-enam negara Asia Timur dan Asia Tenggara ini, termasuk

Korea Selatan

dan Jepang.

Biro Investigasi Nasional (NOI) Korea Selatan pada hari Sabtu, tanggal 5 April 2025, mengonfirmasikan penangkapan sebanyak 435 tersangka yang terlibat dalam aktivitas pornografi anak online di enam negara berbeda tersebut.

Berdasarkan NOI, investigasi itu dilaksanakan di bulan Februari dan Maret lewat kerja sama bersama polisi dari Jepang, Thailand, Malaysia, Hong Kong, serta Singapura yang mengusulkan tindakan tersebut.

Republik Korea menempati posisi tertinggi dalam hal penggerebekan dengan total 374 individu ditangkap. Di antara angka itu, sebanyak 258 orang ditemukan memegang atau bahkan hanya menyaksikan konten eksploitasi seksual anak kecil.

Saat ini, 74 orang di antaranya diketahui sebagai produsen materi eksplisit seksual melibatkan anak-anak, sementara 42 lainnya berperan dalam mendistribusi bahan tersebut. Hingga saat ini, 13 tersangka sudah diamankan oleh pihak yang berwenang.

Sebagian besar dari mereka yang diamankan oleh kepolisian Korea Selatan merupakan remaja dengan total sebanyak 213 orang, disusul oleh 127 individu dalam kelompok umur 20-an tahun, serta terdapat pula 23 orang berasal dari kalangan berumur 30-an tahun.

Selanjutnya, pihak berwenang Jepang menyatakan bahwa 111 orang telah ditahan di negeri itu karena dituduh melakukan beberapa pelanggaran hukum yang berkaitan dengan eksploitasi seksual anak dan perdagangan manusia dalam bentuk prostitusi anak.

Menurut seorang pejabat NOI, kejahatan tersebut menyebabkan penderitaan yang sulit disembuhkan bagi anak-anak dan membutuhkan respon global yang tegas lantaran pengeksploitasian digital melewati perbatasan nasional.

” Kami akan tetap meningkatkan kerjasama antar negara guna menangani penyalahgunaan seksual anak-anak dalam jaringan online, ” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com