news  

Psikologi Media dan Dampak pada Kesehatan Mental di Era Digital

Psikologi Media dan Dampak pada Kesehatan Mental di Era Digital

Dampak Negatif dan Strategi Mengelola Konsumsi Media di Era Digital

Di era digital saat ini, penggunaan media melalui berita, media sosial, maupun video telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meski memberikan akses mudah terhadap informasi, konsumsi media yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan mental. Banyak orang mengalami kelelahan mental akibat kebiasaan seperti doomscrolling, binge-watching berita negatif, atau terus-menerus menonton video tanpa sadar.

Kelelahan mental atau media fatigue seringkali ditandai dengan rasa lelah, resah, dan kurangnya minat terhadap interaksi sosial serta aktivitas offline. Penelitian Neuroscience News menunjukkan bahwa pengguna YouTube yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari cenderung mengalami tingkat kesepian, kecemasan, dan depresi yang lebih tinggi, terutama pada usia di bawah 29 tahun. Hal ini sering disebabkan oleh pembentukan hubungan emosional satu arah antara penonton dan kreator konten, yang bisa memicu kerinduan akan interaksi nyata dan meninggalkan perasaan kosong setelah layar dimatikan.

Studi lain menyebut media sebagai “double-edged sword” karena memiliki dua sisi. Di satu sisi, media membantu meningkatkan koneksi dan akses informasi, tetapi di sisi lain, ia juga bisa memperkuat perbandingan sosial, kecanduan notifikasi, dan isolasi emosional. Integrative Psych memperingatkan bahwa kecanduan media dipicu oleh rangsangan dopamine dari setiap ‘like’ atau update, yang dapat menurunkan kemampuan regulasi emosi dan menyebabkan stres kronis.

Dampak Negatif Konsumsi Media Berlebihan

  • Perbandingan Sosial dan Self-Esteem Menurun
    Melihat kehidupan orang lain yang terkurasi membuat kita merasa tidak cukup baik, sehingga memicu rasa cemas dan depresi.

  • Kelelahan Mental dan Interaksi Sosial Menurun
    Konsumsi media yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mental, sehingga menurunkan minat untuk bertemu orang atau menjalani aktivitas fisik.

  • Gangguan Tidur dan Mood
    Layar yang terus menyala serta konten yang provokatif bisa merangsang emosi dan menghambat hormon melatonin, yang berdampak pada gangguan tidur.

Strategi Sehat dalam Memanfaatkan Media

  1. Tetapkan Batas Waktu Konsumsi
    Batasi penggunaan media sosial atau video maksimal 1–2 jam sehari. Dengan begitu, Anda dapat menghindari overexposure terhadap informasi yang tidak penting.

  2. Konsumsi Media secara Pilihan dan Mindful
    Pilih konten yang bermakna dan batasi kebiasaan doomscrolling. Istirahat sejenak dengan “touch grass” (menghabiskan waktu di alam terbuka) juga bisa membantu meredakan kelelahan mental.

  3. Bangun Ulang Koneksi Offline
    Ganti satu sesi media harian dengan aktivitas fisik atau interaksi langsung dengan teman dan keluarga. Ini bisa membantu memulihkan keseimbangan emosional.

  4. Kelola Notifikasi dan Hapus Apa yang Tidak Perlu
    Turunkan gangguan notifikasi untuk mengurangi stres digital. Jika tidak diperlukan, hapus aplikasi atau akun yang hanya membuang waktu dan energi.

  5. Kenali Tanda Kelelahan Digital
    Jika sering merasa lelah, malas, atau cemas tanpa alasan jelas, segera beri jeda signifikan dari layar. Fokuslah pada kegiatan yang memberikan manfaat nyata bagi kesehatan mental dan fisik.