PR GARUT –
Jambi tengah menyongsong masa depan baru yang lebih cepat, terhubung, dan penuh potensi. Di balik hamparan aspal dan bentang beton, sebuah mahakarya infrastruktur sedang dibangun—menghubungkan wilayah, mempercepat ekonomi, dan membuka cakrawala baru. Proyek ini bukan sekadar jalan tol, tetapi simbol kemajuan dan konektivitas.
Salah satu titik paling monumental dari proyek ini adalah pembangunan Gerbang Tol Pijoan. Sebuah struktur megah yang akan menjadi pintu masuk utama menuju jalan tol Trans Sumatera dari wilayah Jambi. Dulu, perjalanan dari Tempino ke Pijoan bisa memakan waktu hingga tiga jam dengan jalan berliku dan kemacetan. Kini, jarak itu bisa ditempuh dalam waktu hanya 15 menit saja.
Transformasi luar biasa ini merupakan bagian dari ruas Tempino–Pijoan yang menyatu dengan tol Betung–Jambi. Tak hanya sekadar mempercepat waktu tempuh, pembangunan ini juga membawa dampak ekonomi besar. Gerbang Tol Pijoan kini telah berdiri kokoh dengan desain modern dan sistem canggih yang siap melayani ribuan kendaraan setiap harinya.
Dari udara, terlihat struktur interchange dan flyover yang nyaris rampung, menandakan bahwa waktu penyelesaian tak lama lagi. Kanopi putih yang membentang elegan di atas gerbang bukan hanya pelindung dari panas dan hujan, tapi juga menjadi ikon kemajuan Jambi. Setiap tiang, setiap cor, setiap aspal yang terhampar adalah bukti bahwa perubahan sedang terjadi.
Pembangunan jalan tol ini telah mengubah lanskap. Dulu hanya kebun sawit dan karet, kini menjadi koridor ekonomi baru yang menjanjikan. Desa Pijoan yang sebelumnya relatif sepi kini menjadi pusat perhatian. Potensi kawasan ini diprediksi akan melonjak tajam setelah gerbang tol dibuka dan dioperasikan.
Keberadaan tol ini juga membuka peluang luar biasa untuk kawasan industri dan pengembangan ekonomi baru. Zona-zona logistik, terminal barang, hingga rencana percepatan bandara baru Jambi pun ikut terbantu oleh akses tol yang kini hampir rampung. Mobilitas manusia dan barang pun akan meningkat pesat.
Para pelaku usaha logistik akan sangat diuntungkan, karena waktu dan biaya distribusi berkurang drastis. Tak hanya itu, masyarakat juga akan mendapatkan manfaat langsung dari pengurangan kemacetan dan peningkatan kenyamanan berkendara. Jalan nasional yang dulu menjadi satu-satunya akses kini tak lagi terbebani.
Bagian dari proyek ini, yang disebut sebagai Betajam 4, merupakan segmen strategis yang menghubungkan Jambi dengan Sumatera Selatan dan Riau. Dalam sistem Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), segmen ini adalah penghubung vital antarprovinsi yang akan memperlancar arus barang dan jasa di kawasan barat Indonesia.
Kemajuan infrastruktur ini bukan hanya dilihat dari konstruksi fisik semata, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan. Akses menuju layanan pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja kini lebih mudah dijangkau. Gerbang tol menjadi pintu pembuka kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.
Gerbang ini bukan hanya titik pemungutan biaya, tetapi simbol penghubung antarwilayah dan antarmanusia. Ia menjadi jantung pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera. Ketika resmi beroperasi, gerbang ini akan mendorong investasi, mempercepat pariwisata, dan menjadikan Jambi lebih kompetitif di kancah nasional.
Petani di daerah terpencil akan lebih mudah memasarkan hasil bumi mereka. Pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Wisatawan pun dapat menjelajahi Jambi tanpa harus berjibaku dengan perjalanan panjang yang melelahkan. Semua elemen masyarakat mendapatkan manfaat dari proyek ini.
Kini, dengan progres pembangunan yang telah mencapai sekitar 80%, harapan masyarakat pun semakin tinggi. Semua menantikan momen pembukaan resmi gerbang tol ini. Sebuah gerbang yang akan mengubah bukan hanya arah perjalanan, tapi juga masa depan Jambi secara keseluruhan.
Inilah bukti nyata bahwa pembangunan yang konsisten, visi jangka panjang, dan kerja keras dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan. Gerbang Tol Pijoan bukan hanya proyek, tetapi awal dari era baru Jambi: lebih cepat, lebih terhubung, dan lebih sejahtera.***
