Berita  

Profil Karier dan Agama Giorgio Armani, Desainer Mode Dunia yang Meninggal di Usia 91 Tahun

Profil Karier dan Agama Giorgio Armani, Desainer Mode Dunia yang Meninggal di Usia 91 Tahun

LINTAS GUNUNGKIDUL — Dunia mode kehilangan Giorgio Armani, seorang ahli desain dari Italia yang diakui sebagai perancang pakaian paling berpengaruh pada abad ke-20.

Giorgio meninggal hari ini pada usia 91 tahun akibat penyakit yang telah lama menghinggapinya.

“Dengan rasa sedih yang mendalam, Grup Armani mengumumkan kematian sang pencipta, pendiri, dan tokoh yang tak pernah berhenti bekerja: Giorgio Armani,” demikian isi pernyataan resmi yang dilansirLintas Gunungkidul dari Reuters.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Armani dikenal sebagai tokoh yang menggabungkan kreativitas dengan kemampuan bisnis yang baik. Majalah Forbes melaporkan bahwa kekayaan bersihnya pada tahun ini mencapai lebih dari USD8 miliar, atau sekitar Rp115 triliun. Di balik kesuksesannya yang terang benderang, Armani mengalami masa kecil yang sulit akibat dampak Perang Dunia II di Piacenza, Italia.

Perjalanan Karier dan Kejayaan

Awalnya ingin menjadi dokter, Armani memulai pendidikan kedokteran di Universitas Milan. Namun, setelah menjalani wajib militer pada tahun 1953, ia beralih ke dunia mode dengan bekerja di pusat perbelanjaan La Rinascente. Di tahun 1960-an, ia mulai merancang pakaian pria untuk Nino Cerruti dan beberapa rumah mode lainnya.

Dengan bantuan rekan bisnisnya, Sergio Galeotti, Armani merilis label pribadinya pada tahun 1975. Namanya mulai dikenal di Amerika Serikat pada 1980 setelah aktor Richard Gere memakai jas karyanya dalam film American Gigolo. Popularitasnya semakin meningkat ketika karya-karyanya muncul dalam serial Miami Vice serta dipakai oleh bintang Hollywood seperti Michelle Pfeiffer, Jodie Foster, dan John Travolta.

Di akhir tahun 1990-an, Armani memiliki lebih dari 200 toko ritel di berbagai belahan dunia dengan pendapatan mencapai dua miliar dolar AS setiap tahun. Perusahaan ini juga memperluas bisnisnya ke lini haute couture, restoran, hingga hotel mewah di Dubai dan Milan.

Warisan Abadi

Dikenal dengan sebutan “Re Giorgio” atau Raja Giorgio, Armani dikenal sebagai seorang yang sangat perfeksionis, yang memperhatikan setiap detail desain hingga penataan rambut model sebelum acara pemakaian pakaian. Ia dianggap setara dengan ikon-ikon mode dunia lainnya seperti Coco Chanel dan Yves Saint Laurent.

Ruang duka akan dibuka pada hari Sabtu dan Minggu di Milan sebelum upacara pemakaman ditutup. Kehilangan Armani menandai akhir dari masa perjalanan panjang seorang visioner yang mengubah wajah industri fesyen modern. Namun, warisan karyanya serta dedikasinya akan tetap hidup dalam setiap desain yang menghadirkan keanggunan khas Italia.