, BEKASI –Seorang pria dengan inisial ABE meninggal setelah mengendarai dirinya sendiri ke kereta api Commuter Line yang berjalan dari Bekasi ke Angke.
Kejadian tersebut berlangsung di perlintasan rel KM 24+400 Petak Jalan Kranji–Bekasi Jalur 2 Lama, Jl. Melati 2, Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, pada hari Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 05.50 WIB.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengonfirmasi peristiwa tersebut.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Kejadian tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada pukul 11.33 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi, korban awalnya berada di Stasiun Kranji bersama ibunya menunggu kereta tujuan Bekasi–Angke.
Tidak diketahui apa yang terpikir oleh korban, ia langsung turun ke rel.
“Korban tiba-tiba turun dari stasiun dan berlari menuju Stasiun Bekasi melalui jalur rel,” kata Reonald kepada wartawan, Senin (18/8/2025).
“Ibu korban sempat memohon bantuan kepada petugas keamanan KAI yang berada di lokasi guna melindungi korban,” lanjutnya.
Namun, korban terus berlari sepanjang rel hingga akhirnya tertabrak oleh KRL yang sedang melintas.
Korban langsung meninggal di lokasi kejadian.
Kondisi tubuh korban sangat memprihatinkan, hancur dalam beberapa bagian akibat benturan yang sangat keras.
Petugas kepolisian dari Polsek Medansatria melakukan pemeriksaan di tempat kejadian sebelum jenazah dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi dengan menggunakan mobil ambulans.
Korban Idap Epilepsi
Berdasarkan keterangan keluarga, korban diketahui menderita penyakit epilepsi serta mengalami gangguan pada sistem saraf di bagian kepala.
Ibu tersebut membawa surat rujukan dari Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor, dengan tujuan mengajak korban untuk berobat.
Keluarga mengatakan tidak akan melakukan tuntutan terhadap siapa pun terkait peristiwa ini.
Keluarga memohon agar jenazah korban dikembalikan ke rumah untuk dikebumikan.
Kejadian tersebut saat ini sedang ditangani oleh Polsek Medansatria.
Pernyataan: Berita atau artikel ini tidak dimaksudkan untuk memicu tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa membutuhkan bantuan konsultasi mengenai masalah psikologis, terutama yang pernah memiliki pikiran untuk mencoba bunuh diri, tidak perlu ragu untuk berbagi cerita.
Kemudian konsultasi atau melakukan pemeriksaan ke psikiater di rumah sakit yang menyediakan fasilitas layanan kesehatan mental.