Presiden Prabowo Ucapkan Kesan Mendalam Atas Wafatnya Paus Fransiskus


, JAKARTA –

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan kesedihan terdalam karena meninggalnya pemimpin umat Katolik global, Paus Fransiskus, yang berpulang pada hari Senin (21/4/2025) di pagi hari waktu kota Roma, Italia.

Pesan belasungkawa tersebut diumandangkan Prabowo lewat akun Instagram resmi miliknya @prabowo, tidak lama sesudah kematian Paus yang berusia 88 tahun diketahui dan dipastikan oleh Vatikan.

” Menghadapi berita kematian Paus Fransiskus dengan perasaan sedih yang dalam, ” ungkap Presiden.

Pada kiriman tersebut, Prabowo menghormati Paus Fransiskus sebagai seorang tokoh rohani yang sangat menyanjung nilai-nilai kedamaian dan kehumanisan.

Menurutnya, kedatangan Paus merupakan kerugian yang signifikan untuk dunia.

“Dunia sekali lagi merindukan figur teladan dengan dedikasi kuat pada kedamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan,” demikian katanya.


Kenangan Kunjungan ke Indonesia

Prabowo juga menyebut tentang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia di tahun 2024 tersebut.

Menurut dia, kedatangan itu menciptakan dampak yang kuat, bukan saja pada masyarakat Katolik, tetapi juga pada semua penduduk Indonesia secara menyeluruh.

“Bukan hanya dalam komunitas Kristen Katolik tetapi juga di hati masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” katanya.

Presiden mengatakan pula bahwa prinsip-prinsip yang senantiasa dikedepankan oleh Paus Fransiskus seperti sifat rendah hati, perhatian kepada orang-orang kurang beruntung, serta tekad untuk memajukan keragaman akan tetap memberikan motivasi bagi negara ini.

“Semoga perjalanan aman Sri Paus, pesannya tentang melindungi Bhineka Tunggal Ika akan terus tertanam dalam hati,” demikian penutup Prabowo.


Periode Berezi dan Jadwal Penguburan

Pada saat yang sama, Uskub Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menyatakan bahwa Vatikan akan merayakan periode penghormatan duka berlangsung selama sembilan hari sebelum upacara pemakaman digelar.

Keterangan dari Duta Besar Vatikan untuk Indonesia menyebutkan bahwa waktu berkabung di Vatikan berlangsung selama sembilan hari, sehingga prosesi pemakaman hanya akan dimulai sembilan hari setelah saat ini,” terang Kardinal Suharyo pada konferensi pers, Senin.

Mengenai penunjukan pemimpin baru di Gereja Katolik, dia mengatakan bahwa proses konklav akan dimulai paling tidak 15 hari setelah kematian Paus.

“Dapat dihitung, sekitar sembilan hari, pada hari ke-10 itu adalah hari apa? Kemudian konklaf akan diselenggarakan setelah meninggal dunia. Durasi konklaf bergantung pada situasinya,” jelasnya.


(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com