, JAKARTA — Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen rencananya akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Skotlandia pada Minggu (27/7/2025) besok. di tengah harapan bahwa kedua belah pihak akan mencapai kerangka kesepakatan perdagangan akhir pekan ini.
Berdasarkan informasi dari pejabat dan diplomat Uni Eropa, kesepakatan ini diperkirakan akan melibatkan tarif dasar sebesar 15% untuk semua barang yang berasal dari UE yang masuk ke Amerika Serikat, serta tarif maksimal 50% untuk produk baja dan aluminium dari Eropa.
“Setelah diskusi yang baik dengan Presiden AS Donald Trump, kami sepakat untuk bertemu di Skotlandia pada hari Minggu untuk membahas hubungan dagang transatlantik dan bagaimana mempertahankannya tetap kuat,” tulis von der Leyen dalam unggahan di platform X, dilansir dariReuters, Sabtu (26/7/2025).
Trump pada Jumat (25/7/2025) mengatakan kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa hanya 50-50 atau bahkan lebih rendah, tetapi menambahkan bahwa Brussels sangat menginginkan adanya kesepakatan.
“Kami hampir mencapai kesepahaman, dan kemungkinan besar akan tercapai pada akhir pekan ini,” kata seorang pejabat senior Uni Eropa.
Trump direncanakan mengunjungi lapangan golf miliknya di Skotlandia dan berjumpa dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Senin (28/7/2025).
Saham perusahaan Eropa di bidang barang mewah dan otomotif—dua sektor yang paling terkena dampak tarif, bersama dengan industri anggur dan minuman beralkohol—mengalami kenaikan. Saham LVMH dan Volkswagen masing-masing ditutup naik sekitar 4% dan 3%, menjadi salah satu saham yang menguat paling besar pada hari itu.
Mengintegrasikan sektor barang, jasa, dan investasi, Uni Eropa dan Amerika Serikat menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain. Kamar Dagang Amerika di Brussels mengingatkan pada bulan Maret lalu bahwa setiap perselisihan dapat mengancam bisnis senilai 9,5 triliun dolar AS dalam hubungan komersial yang paling penting di dunia.
Saat ini, lebih dari 70% ekspor Uni Eropa ke Amerika Serikat dikenakan bea masuk—50% untuk baja dan aluminium, 25% untuk kendaraan dan komponennya, serta 10% untuk sebagian besar produk lain. Trump juga telah mengancam akan menaikkan tarif menjadi 30% mulai 1 Agustus, yang menurut pejabat Uni Eropa bisa “menghancurkan” sebagian besar kegiatan perdagangan antar Atlantik.
Biaya tambahan untuk tembaga dan produk farmasi juga sedang dalam proses pengambilan keputusan.
Sebagai tindakan pencegahan, Uni Eropa telah menyiapkan paket respons yang siap dijalankan pada 7 Agustus jika negosiasi tidak mencapai kesepakatan.
Meskipun kesepakatan tarif sebesar 15% dapat mencegah UE dari tarif yang lebih tinggi, beberapa pihak tetap menganggap kesepakatan ini belum memadai. Produsen suku cadang kendaraan bermotor asal Prancis, OpMobility, menyatakan bahwa UE terlihat tidak mampu mencapai ketentuan yang lebih baik dibandingkan negara-negara anggotanya secara mandiri.
“Pada jangka pendek, mungkin kita bisa mengatakan bahwa yang terburuk telah dihindari. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kesepakatan ini baik. Pada akhirnya, ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam hubungan,” kata CEO OpMobility, Laurent Favre.
Sementara itu, CEO Volkswagen Oliver Blume pada hari Jumat menyampaikan kepada para investor bahwa perusahaan berharap komitmen investasi dapat membantu meraih penyesuaian tambahan terkait tarif AS setelah tercapainya kesepakatan perdagangan yang lebih luas antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.