INDOBALINEWS– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sepakat membentuk panitia khusus (pansus) terkait angket pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Pembentukan pansus ini diikuti oleh aksi demonstrasi warga Pati terkait kebijakan Sudewo yang dianggap tidak mendukung rakyat, seperti kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Sebelumnya, polisi memberikan keterangan mengenai informasi adanya korban jiwa dalam aksi yang menuntut penggulingan Bupati Pati Sudewo di depan Kantor Pemkab Pati, Rabu.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto menyampaikan bahwa telah dilakukan pencarian ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Hasilnya tidak ada laporan kematian korban,” katanya.
Namun, lanjutnya, terdapat 34 orang yang mengalami luka dalam peristiwa keributan tersebut.
“Sebanyak 34 orang sedang menjalani perawatan di RS Soewondo Pati,” tambahnya dilansir dari Antara.
Menurutnya, peserta aksi yang sebagian besar mengalami kesulitan pernapasan akibat menghirup gas air mata telah diperbolehkan pulang.
Selain para peserta aksi, tambahnya, tujuh anggota polisi juga dilaporkan mengalami luka dalam kejadian tersebut.
“Sebanyak sekitar tujuh petugas kepolisian, mungkin akan bertambah,” katanya.
Sebelumnya, aksi masyarakat Kabupaten Pati yang menuntut mundurnya Bupati Sudewo berakhir dengan keributan.
Berita menyebar bahwa dua orang warga sipil meninggal dalam keributan saat aksi demonstrasi berlangsung. ***