.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa penanganan banjir yang terjadi di beberapa lokasi di Jakarta pada Ahad (6/7/2025) telah dilakukan secara optimal. Menurutnya, banjir tersebut merupakan kiriman yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan di daerah hulu.
“Memang banjir yang terjadi hari ini merupakan banjir kiriman utama. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi di daerah hulu, sehingga kami telah mengoperasikan seluruh pompa, serta mengatur aliran air melalui pintu-pintu air,” ujar Pramono seusai menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 di TMII.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Ia mengatakan, koordinasi sudah dilakukan secara langsung dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ika Agustin, sejak pagi hari. Upaya penyedotan serta pengaturan aliran air masih terus dilakukan di lokasi.
“Semoga siang ini banjirnya sudah mulai mengering. Tadi saya sudah berbicara langsung dengan Ibu Ika Sumber Daya Air dan saat ini proses penanganan sedang berlangsung di lapangan,” katanya.
“Sebab memang jika banjir kiriman, cara mengatasinya lebih mudah dibandingkan dengan banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan serta saluran atau selokan yang tidak dikelola dengan baik,” katanya menutup pembicaraan.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat bahwa hingga Sabtu (6/7/2025) siang, sebanyak 51 Rukun Tetangga (RT) di wilayah ibu kota masih mengalami banjir. Banjir tersebut disebabkan oleh tingginya intensitas hujan, meluapnya air Kali Ciliwung, serta banjir pesisir (rob) yang dipicu oleh pasang maksimum air laut.
Berdasarkan keterangan resmi dari BPBD, genangan tertinggi yang terjadi mencapai ketinggian 2,5 meter di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur. Banjir juga menggenangi sejumlah permukiman di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dengan tinggi air bervariasi mulai dari 30 cm hingga 300 cm.
“Pintu Air Pasar Ikan sempat berada dalam status Siaga 2 pada hari Sabtu (5/7) pukul 14.00 WIB, sementara beberapa pos pengamatan seperti Katulampa dan Depok mengalami peningkatan status menjadi Siaga 3 dan bahkan Siaga 2 pada malam hari,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dalam siaran persnya.