– Jenazah anggota TNI ADPrada LuckyChepril Saputra Namo yang meninggal dunia diduga akibat perlakuan kasar dari senior dikebumikan dengan upacara militer di TPU Kapadala, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (9/8/2025).
Jurnalis ANTARA yang berada di rumah duka di asrama TNI AD Kuanino, Sabtu melaporkan bahwa proses pemakaman dimulai dengan ibadah bersama yang berlangsung sekitar dua jam.
Prada Lucky Namo, seorang anggota TNI yang meninggal diduga akibat dihukum oleh atasannya. ANTARA/Kornelis Kaha
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Perayaan dan prosesi upacara pemakaman tersebut diikuti oleh ribuan orang yang datang untuk menghormati.
Keluarga menangis dengan keras setelah upacara pemakaman selesai.
Orang tua, saudara laki-laki, serta anggota keluarga dekat lainnya belum dapat menerima kematian Prada Lucky yang terjadi secara tidak wajar.
“Mama belum menerima nak, mama tidak menerima kamu pergi seperti ini,” teriak Sepriana Paulina Mirpey, ibu dari almarhum Prada Lucky Namo.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Kurang lebih 30 menit kemudian, prosesi penyerahan jenazah secara resmi dilaksanakan.
Upacara penguburan Prada Lucky di depan rumah duka dipimpin oleh inspektur upacara Kas Brigif Letkol Bayu Sigit Dwi Untorodi.
Kemudian, proses penguburan dilakukan dengan tembakan salvo dari beberapa pihakprajurit TNIdari Kodim Kupang dan Batalyon Infanteri Komodo.
Selanjutnya, ayah almarhum Prada Lucky, Sersan Mayor Christian Namo menyampaikan bahwa meskipun putranya dimakamkan pada Sabtu (9/8) hari ini, proses hukum terhadap pelaku masih berlangsung.penganiayaan tetap harus berjalan.
“Kami berharap hal ini diungkap secara adil, kami menginginkan pelaku diberi hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.
Christian Namo sempat kebingungan dan emosional ketika jenazah anaknya tiba di Kupang pada Kamis (7/8) lalu. Pada saat itu, dia marah secara tulus.
Kesabaran anggota TNI itu semakin memuncak ketika dua rumah sakit di Kupang menolak untuk melakukan autopsi terhadap jenazah anaknya.
Ia sempat mengucapkan perkataan yang tajam, serta menyebut nama Presiden RI Prabowo Subianto guna meminta keadilan bagi anaknya.(ant/jpnn)