.CO.ID-JAKARTA.Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengubah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025.
Perubahan ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 mengenai Pemutakhiran RKP Tahun 2025 yang ditandatangani pada 30 Juni 2025.
Perubahan ini ditujukan pada asumsi-asumsi ekonomi makro yang menjadi dasar penyusunan kebijakan fiskal serta arah pembangunan untuk tahun mendatang.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Di RKP sebelumnya, yaitu Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2024, pemerintah menentukan target pertumbuhan ekonomi antara 5,3% hingga 5,6%.
Inflasi diperkirakan sebesar 2,5% dengan fluktuasi ±1%, sedangkan kurs rupiah berada di kisaran Rp 15.300 hingga Rp 15.900 per dolar AS.
Namun, pada versi terbaru, beberapa asumsi telah diubah.
Pertumbuhan ekonomi diarahkan tepat pada angka 5,3%, inflasi dipertahankan pada tingkat 2,5% dengan toleransi 1%, sedangkan asumsi kurs rupiah berada di kisaran Rp 16.000 hingga Rp 16.900 per dolar AS.
“Target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sebesar 5,3% didukung oleh stabilitas ekonomi makro yang terus diperkuat dengan menjaga kinerja indikator fiskal makro agar tetap baik guna menjamin kelangsungan pembangunan jangka menengah dan panjang,” tulis pemerintah dalam lampiran peraturan tersebut, Selasa (16/9/2025).
