,
Jakarta
– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (
BTN
) resmi mengambil alih saham PT Bank Victoria Syariah senilai Rp 1,5 triliun, sebagai bagian dari proses pemisahan atau spin off BTN Syariah pada Kamis, 5 Juni 2025.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, proses spin off
BTN Syariah
direncanakan berlangsung sekitar Oktober hingga November tahun ini. Dia menargetkan bank baru ini bisa diresmikan dan beroperasi setidaknya sebelum tahun 2025 berakhir.
Nixon menyebut, Presiden
Prabowo
Subianto akan menentukan nama bagi bank umum syariah (BUS) gabungan BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah ini. “Nantinya akan memiliki nama baru yang ditentukan oleh Presiden Prabowo berdasarkan usulan BTN dan Menteri BUMN,” ujar Nixon dalam keterangan resmi BTN, dikutip Ahad, 8 Juni 2025.
Akan tetapi, Nixon belum berkenan menyebutkan calon nama untuk BUS baru tersebut. Dia mengatakan perlu Rapat Umum Pemegang Saham, baik di BTN maupun Bank Victoria Syariah, karena akan ada perubahan anggaran dasar, merek, dan lainnya. “Kami tidak dapat menyebutkan calon namanya sekarang karena ada unsur legal,” tutur dia.
Nixon menjelaskan alasan BTN memilih untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah dan menggabungkannya dengan BTN Syariah karena prosesnya yang lebih mudah dan lebih cepat ketimbang membangun bank baru. BTN berharap aksi korporasi ini dapat menjadikan BTN Syariah sebagai bank syariah nomor dua terbesar di Indonesia, sebagaimana yang sudah dijanjikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kami sudah berjanji kepada Menteri BUMN bahwa bank syariah baru ini ditargetkan untuk menjadi bank syariah terbesar kedua dalam kurun waktu yang tidak lama, dengan bisnis yang efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah,” kata Nixon.
Sementara itu, Direktur Utama Victoria Investama Aldo Jusuf Tjahaja juga optimistis Bank Victoria Syariah di bawah naungan BTN akan menjadi pemain kuat perbankan syariah Indonesia. Menurut dia, langkah ini akan membuka peluang besar bagi para pemain lainnya untuk memperkuat ekosistem perbankan syariah Indonesia.
“Semoga kolaborasi ini dapat menjadi kemitraan strategis bersama dan mampu mendukung ekonomi masyarakat dan khususnya ekonomi nasional melalui sektor jasa keuangan syariah,” tutur Aldo.