Prabowo Menjadi Pusat Perhatian Dunia di SPIEF 2025, Indonesia Siap Mengambil Peran Global

Prabowo Menjadi Pusat Perhatian Dunia di SPIEF 2025, Indonesia Siap Mengambil Peran Global



Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 mendapat sorotan tajam dari berbagai pemangku kepentingan global.

Sebagai pembicara utama, Prabowo bukan hanya mewakili Indonesia, tetapi juga menyuarakan posisi strategis negara dalam menghadapi dinamika ekonomi dan politik dunia yang terus berubah.

Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menyebut partisipasi ini sebagai cerminan meningkatnya pengaruh Indonesia di panggung internasional.

Menurutnya, kehadiran Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia kini dipandang sebagai negara yang tidak hanya stabil secara politik, tetapi juga menjanjikan secara ekonomi.

Dalam pernyataannya, Farah menekankan bahwa forum SPIEF bisa menjadi titik balik untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

Ia melihat momentum ini sebagai peluang emas untuk memperluas kerja sama strategis, baik di bidang investasi, perdagangan, maupun diplomasi multilateral.

SPIEF sendiri merupakan forum ekonomi prestisius yang kerap menjadi tempat pertemuan para pemimpin dunia, pelaku industri, dan pakar ekonomi.

Tahun lalu saja, SPIEF 2024 mencatat lebih dari 21.000 delegasi dari 139 negara dan membuahkan lebih dari seribu perjanjian kerja sama bernilai triliunan rupiah.

Presiden Prabowo tiba di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg pada Rabu malam (18/6) dan langsung disambut oleh Deputi Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov.

Ikut hadir menyambut, Wakil Kepala Protokol Negara Rusia Alexander Prusov dan Menteri Luar Negeri RI Sugiono.

Kehadiran Prabowo di Rusia adalah bagian dari kunjungan kerja dua hari yang juga mencakup pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin.

Kunjungan ini sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas global.

Sebelum berangkat ke Rusia, Presiden Prabowo juga menjalin komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam pembicaraan itu, kedua pemimpin sepakat memperkuat kerja sama strategis dan menegaskan komitmen bersama terhadap stabilitas dunia.

Farah menyebut, partisipasi aktif Indonesia di forum-forum strategis seperti SPIEF menjadi pembuktian bahwa diplomasi Indonesia tidak lagi sekadar bersifat seremonial, melainkan nyata dan substantif.

Ini sejalan dengan arah pemerintahan Prabowo yang ingin membawa Indonesia menjadi pemain utama di kancah global.***