.CO.ID – JAKARTA.
Program insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) masih menjadi penopang penjualan properti hunian sepanjang tahun ini di tengah tekanan global dan tren perlambatan pasar pada awal tahun.
Program ini secara langsung memberi keuntungan finansial kepada konsumen, sekaligus menggairahkan kembali pasar residensial yang sempat melambat. Misalnya saja pasar properti di wilayah Transyogi (Cibubur – Cileungsi – Jonggol).
Rymond Santoso, GM Marketing & Sales Harvest City mengatakan, pihaknya sangat merasakan efek perpanjangan insentif PPN DTP. “Penjualan rumah di Harvest City hingga akhir Juni 2025 sebagian besar memanfaatkan program PPN DTP 100%. Diskon hingga puluhan juta rupiah sangat membantu masyarakat, terutama generasi milenial dan keluarga muda,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (3/7).
Dia bilang, program PPN DTP memberikan potongan langsung atas pajak pertambahan nilai (PPN) yang biasanya dibebankan ke konsumen. Contohnya, rumah seharga Rp 500 juta mendapat diskon hingga Rp 50 juta jika menggunakan insentif 100%.
Harvest City terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan hunian ideal bagi keluarga muda. Belum lama ini, pengembang resmi melakukan serah terima kunci kepada konsumen di Cluster Ridge Crystal. Momentum ini menjadi bukti nyata penyelesaian proyek sesuai janji, sekaligus memaksimalkan manfaat dari insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang telah terealisasi lebih dari separuh dari total penjualan semester pertama 2025.
Antusiasme pasar pun meningkat, terutama dari kalangan milenial yang memanfaatkan program bebas PPN 100% untuk memiliki rumah pertama mereka. Rymond mengatakan, banyak keluarga muda yang sebelumnya menunda keputusan membeli kini melihat ini sebagai peluang emas, apalagi dengan harga rumah yang kompetitif dan lokasi yang mudah dijangkau, seperti ke kawasan industri MM2100 Cibitung, Bekasi.
Meskipun pasar properti sempat melambat di kuartal pertama, Harvest City justru mencatatkan pertumbuhan positif. Insentif PPN DTP terbukti mendongkrak penjualan, dengan unit-unit di Cluster Ridge Crystal dan Sakura Indika menjadi favorit konsumen. Tak ketinggalan, rumah dua lantai di Cluster Rosaline seharga sekitar Rp700 jutaan serta tipe lebar 6 meter di Sweet Hortensia pada kisaran Rp500–600 jutaan turut menarik perhatian pasar.
Mayoritas pembeli adalah pasangan muda dan keluarga milenial yang menjadikan hunian ini sebagai rumah pertama. Hingga pertengahan tahun, total penjualan telah mencapai 175 unit, dengan sekitar 90% pembeli memanfaatkan program PPN DTP.
Tak hanya sektor residensial, area komersial di Harvest City juga mencatat kinerja menggembirakan. Ruko Savoy Tahap 1 telah terjual habis, dan Tahap 2 hanya menyisakan enam unit. HANA Business Square Tahap 1 juga telah sold out dan mulai beroperasi, sementara empat unit terakhir di Tahap 2 masih tersedia.
Perkembangan pesat ini turut dipicu oleh transformasi besar yang dilakukan sejak Sinarmas Land mengambil alih pembangunan kawasan di akhir tahun lalu. Pembaruan desain produk, peningkatan kualitas infrastruktur, penambahan fasilitas umum dan sosial, serta pembukaan akses baru menuju Transyogi menjadi langkah strategis yang memperkuat daya tarik kawasan ini.
Ke depan, lanjut Rymond, Harvest City akan semakin memantapkan posisinya sebagai destinasi hunian dan bisnis dengan menghadirkan restoran keluarga populer dan wahana wisata terkenal.
Dengan dukungan strategi pemasaran agresif, peluncuran produk baru, serta kemitraan dengan bank penyalur KPR, Harvest City menargetkan penjualan senilai Rp250 miliar tahun ini. “Hingga pertengahan 2025, target tersebut telah terealisasi sebesar 70%.” pungkas Rymond.