Peran Bhabinkamtibmas yang Berbeda
Di wilayah Baolan, Kelurahan Baru, masyarakat sering bertanya-tanya tentang keberadaan seorang polwan yang dikenal dekat dengan warga. Nama yang mereka maksud adalah Brigpol Ni Nyoman Krisda Yuliani, sosok pertama yang mengemban tugas sebagai Bhabinkamtibmas di kawasan tersebut. Keberadaannya tidak hanya menjadi bagian dari tugas rutin, tetapi juga memberikan rasa hangat dan kedekatan yang tidak biasa.
Krisda Yuliani resmi menjalani tugasnya pada 4 September 2025. Sejak saat itu, ia menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. Ia tidak hanya terbatas pada ruang formal, melainkan aktif menyambangi gang-gang sempit, berinteraksi dengan pedagang kaki lima, serta berbincang dengan para tukang becak yang sering berada di pinggir jalan. Menurutnya, sambang bukan sekadar prosedur, tetapi bentuk nyata dari tugas polisi yang hadir tanpa batas.
Kehidupan yang Penuh Kehangatan
Krisda dikenal sebagai sosok yang anggun, ceria, dan ramah. Namun, yang lebih menarik adalah perjalanan spiritualnya. Sejak tahun 2020, ia memutuskan untuk memeluk agama Islam. Keputusan ini tidak hanya mengubah keyakinannya, tetapi juga cara ia memandang diri sebagai pelayan masyarakat. “Menjadi Muslimah membuat saya lebih berhati-hati, lebih tenang, dan selalu berusaha meneladani akhlak Rasulullah,” ujarnya.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Pilihan hidupnya ini sejalan dengan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas. Di tengah ekspektasi masyarakat terhadap kepolisian yang semakin tinggi, Krisda mencoba hadir sebagai wajah humanis dari institusi yang sering kali hanya dipandang dari sisi represif. Dengan empati dan ketegasan, ia membuktikan bahwa aparat bisa dekat dengan rakyat.
Disiplin Fisik dan Spiritual
Selain menjalankan tugas sebagai polwan, Krisda juga sangat menjaga disiplin fisiknya. Ia seorang pelari aktif dan pernah meraih juara pertama dalam ajang lari bulan Juli lalu. “Runners itu bukan hanya olahraga, tapi cara saya melatih fisik dan mental agar tetap siap dalam tugas,” katanya.
Di balik kesibukannya, ia juga memperhatikan kehidupan spiritual. Setelah pulang dinas, ia menghabiskan waktu belajar mengaji. Guru dan pendampingnya adalah sang suami, IPDA Kaseni, anggota Satresnarkoba Polres Tolitoli. “Kalau sudah pintar mengaji, harus terus mengkaji. Itu yang selalu saya ingat,” ujarnya dengan senyum.
Wajah Masa Depan yang Tidak Biasa
Kombinasi antara disiplin sebagai aparat, kehangatan sebagai sosok perempuan, dan keteguhan iman menjadikan Krisda Yuliani sosok yang unik di mata masyarakat Tolitoli. Bagi banyak warga, ia bukan sekadar bhabinkamtibmas, melainkan teladan hidup tentang bagaimana aparat bisa dekat, sekaligus memberi inspirasi.
Di tengah bayangan besar cita-cita “Indonesia Emas 2045”, kisah seorang polwan mualaf dari Polsek Baolan ini mengingatkan: wajah masa depan negeri ini mungkin dibangun dari kehadiran sederhana seorang petugas yang tak lelah menyapa rakyat kecil di jalanan.