Pameran Robot Anjing di Hari Bhayangkara ke-79
Pada perayaan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Juli 2025, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperlihatkan sebanyak 30 unit robot. Salah satu yang menarik perhatian adalah robot anjing pintar K9, sebuah robot berkaki empat yang dirancang untuk membantu berbagai tugas kepolisian. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dan kemampuan robot tersebut serta perbandingannya dengan robot Jihandak sebelumnya.
Kemampuan Robot Anjing K9
Robot K9 memiliki beberapa fitur canggih yang membuatnya sangat berguna dalam operasi kepolisian. Beberapa kemampuannya antara lain:
-
Deteksi Bahan Peledak
Dalam simulasi yang ditampilkan saat parade HUT Bhayangkara, robot K9 menunjukkan kemampuannya mendeteksi bahan peledak. Dalam skenario, seorang pelaku mencuri truk yang dicurigai membawa bahan berbahaya. Pasukan Brimob Polri segera menurunkan satu anjing K9 serta dua robot K9 untuk memeriksa kendaraan. Robot-robot ini mengitari dan memindai bagian bawah truk secara cermat. -
Pengawasan hingga Pengumpulan Bukti Forensik
Wakil Kepala Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa robot-robot ini dirancang untuk membantu berbagai operasi di masa depan. Fungsi-fungsinya termasuk patroli di wilayah berisiko tinggi seperti bangunan terbengkalai atau zona terdampak bencana, serta terlibat dalam penanganan ancaman seperti penyanderaan dan evakuasi korban. -
Alat Pengendalian Massa dan Pembawaan Logistik
Dalam pengadaan robot canggihnya, Kepolisian Republik Indonesia menggandeng PT Ezra Robotics Teknologi. Presiden Direktur perusahaan tersebut, Dhanisakka Vardhana, menjelaskan bahwa robot-robot produksi mereka telah siap dikembangkan dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Menurut Dhanisakka, robot-robot itu hanya memerlukan instalasi perangkat lunak, sensor, serta perlengkapan tambahan lainnya agar dapat beroperasi secara mandiri. Salah satu yang ditampilkan dalam perayaan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas adalah robot anjing tipe X30. Robot berkaki empat ini mampu membawa beban hingga 85 kilogram dan dirancang untuk mendukung pengendalian massa serta pengangkutan logistik.
“Dia bisa membawa sampai 85 kg ya. Seperti acara kayak gini, daripada menggunakan troli ke sana kemari, suruh aja dia angkut,” katanya.
Ia juga menyebut, robot-robot tersebut berpotensi dikembangkan lebih jauh untuk kebutuhan militer, termasuk persenjataan, tergantung arah riset dan pengembangan perusahaan ke depan. Robot yang dipamerkan itu, kata dia, telah berada pada tahap siap AI dan dapat dioperasikan secara otonom.
“Jadi sebenarnya tinggal dimasukin software, terus dimasukkan sensor-sensor yang dibutuhkan, atau perangkat apa yang dibutuhkan, dan itu bisa autonomous,” ucap Dhanisakka.
Kemampuan Robot Jihandak
Sebelum adanya robot K9, Polri juga memiliki robot penjinak bom bernama Jihandak. Robot ini memiliki sistem kendali jarak jauh yang terhubung ke perangkat monitor. Melalui alat ini, operator dapat menggerakkan robot ke berbagai arah menuju lokasi target bom secara presisi.
Robot ini dilengkapi dengan kamera di bagian depan, belakang, dan atas untuk memberikan pandangan menyeluruh selama proses operasi. Di bagian depannya terpasang lengan mekanik berupa penjepit yang berfungsi mengambil benda mencurigakan yang diduga bom, lalu memindahkannya ke area aman untuk proses peledakan terkendali.
Robot yang dikenal dengan nama Piap Gryphon ini memiliki jangkauan operasional hingga 900 meter. Dirancang untuk tahan terhadap tekanan ledakan tinggi, robot ini diklaim tidak mudah rusak atau hancur meskipun berada di dekat sumber ledakan. Unit ini merupakan produk buatan Amerika Serikat dan bergerak menggunakan roda rantai, menyerupai sistem penggerak tank. Dengan spesifikasi gahar tersebut, harga satu unit robot penjinak bom ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 4 miliar.