MENTOK, BABEL NEWS – Polres Bangka Barat melaksanakan kegiatan pangan murah bersamaan di Terminal Lama Mentok, tepatnya di depan Masjid Jami Mentok, pada hari Kamis (14/8). Masyarakat tampak antri untuk membeli beras SPHP dengan harga Rp59.000 per 5 kg, minyak goreng seharga Rp18.000 per liter, tepung terigu Rp12.000 per liter dan gula pasir Rp18.000 per kg.
Kepala Kepolisian Resor Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Polri yang ditujukan kepada masyarakat sebagai upaya untuk membantu mengurangi beban ekonomi. “Gerakan pangan murah ini adalah wujud nyata kehadiran Polri dalam mendukung masyarakat menghadapi tantangan ekonomi. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan ini secara maksimal,” ujar Pradana Aditya Nugraha.
Ia bahkan langsung mengunjungi toko penyalur beras SPHP di Mentok guna memastikan penyaluran beras tepat sasaran. Pemeriksaan terhadap empat toko utama yang menjadi mitra distribusi SPHP, yaitu Toko Abud, Toko Siska, Toko Limpohin, dan Toko Sinar Mas yang seluruhnya berada di Pasar Muntok, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Kami hadir langsung guna memastikan beras SPHP yang didistribusikan oleh Bulog benar-benar tersedia di toko-toko resmi dan tidak digunakan secara salah,” katanya.
Ia mengunjungi beberapa toko, bersama Kasat Reskrim Polres Bangka Barat AKP Fajar Riansyah, serta tim dari Unit Tipidter Satreskrim. “Pemantauan ini merupakan wujud nyata dukungan Polres Bangka Barat dalam menjaga kelancaran pasokan dan harga bahan pokok di wilayah hukum setempat,” ujarnya.
Menurutnya, pembelian beras SPHP dibatasi maksimal dua karung per orang agar menghindari tindakan penimbunan dan penjualan kembali oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Pembatasan ini dimaksudkan agar beras SPHP sampai kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya kelompok ekonomi menengah ke bawah,” harapnya. Menurut pendapatnya, pembelian beras SPHP hanya diperbolehkan maksimal dua karung per orang untuk mencegah adanya penyimpanan berlebihan dan perdagangan ilegal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Tujuan dari pembatasan ini adalah agar beras SPHP benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah,” katanya. Ia menyatakan bahwa pembelian beras SPHP dibatasi hingga dua karung per orang agar tidak terjadi penimbunan dan penjualan ulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Adanya batasan ini bertujuan agar beras SPHP tepat sasaran dan bisa diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, khususnya keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (DKUP) Kabupaten Bangka Barat, Aidi mendukung inisiatif pangan murah yang dilaksanakan untuk membantu masyarakat memperoleh beras dengan harga yang terjangkau.
“Gerakan harga murah untuk kebutuhan pokok diinisiasi oleh Polres Bangka Barat bekerja sama dengan Bulog. Kami mengucapkan terima kasih atas inisiatif ini. Karena membantu masyarakat dengan harganya yang lebih terjangkau dibanding toko-toko biasa,” ujar Aidi.
Ia menyampaikan, persediaan atau pendistribusian beras di Bangka Barat berjalan dengan baik. Tidak ditemukan adanya hambatan maupun penumpukan, serta pendistribusian beras medium maupun premium berjalan lancar.
Hanya sistem distribusi yang sudah terorganisir dari Bulog dengan adanya agen di tingkat kabupaten hingga ke pengecer. Pengecer kemudian menyalurkan ke toko-toko. Sementara barang yang dijual dalam program beras murah ini adalah beras medium SPHP yang kualitasnya tidak kalah dengan premium, dengan harga yang lebih terjangkau,” tegasnya.
Aidi memastikan bahwa kondisi ketersediaan beras di Bangka Barat tetap stabil. Hal ini terlihat dari penjualan yang dilakukan oleh Bulog melalui kegiatan pangan murah Polres Bangka Barat. “Masih stabil, cukup, ini buktinya banyak beras yang dijual oleh Bulog. Masih terkendali Insya Allah,” katanya.(riu)
Bantu Ibu Rumah Tangga
KEPOLISIANResor Bangka mendistribusikan beras SPHP yang dijual dengan harga Rp56.500 per karung 5 kg dalam rangka program Gerakan Pangan Murah (GPM) di kantor BKPM Sungailiat, Kamis (14/8).
Selain beras, pada kesempatan tersebut juga tersedia bahan pokok lainnya seperti minyak kita yang dijual dengan harga Rp18.000 per liter, minyak goreng fortune seharga Rp18.500 per liter. Selanjutnya juga tersedia gula vit yang ditawarkan dengan harga Rp18.000 per kg serta tepung terigu segitiga biru yang dijual seharga Rp12.000 per kg.
Harga yang lebih murah dibandingkan pasar membuat minat masyarakat meningkat pesat. Agar semua orang bisa mendapatkan bagian, masyarakat diminta antri secara tertib saat membeli kebutuhan pokok tersebut.
Anggota polisi didampingi oleh para ibu Bhayangkari dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mendapatkan bahan pokok tersebut. Beberapa orang membeli secara individual, sementara yang lain memilih membeli satu paket lengkap.
Salah satu contohnya adalah Atay, seorang ibu rumah tangga yang datang ke BKPM setelah berbelanja di pasar. Ia merasa bersyukur karena untuk satu paket kebutuhan pokok yang dibelinya, harganya lebih murah sekitar Rp20 ribu dibandingkan membelinya di pasar.
Saya membeli satu paket kemarin, mendapatkan beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula. Lumayan, bedanya Rp20 ribu,” ujar Atay.
Dengan harga yang lebih murah, ia merasa cukup terbantu. “Harganya lumayan murah, cuma proses pengirimannya agak lama,” katanya.(u2)