Berita  

Polisi Geledah dan Sita Barang dalam Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta G-Dragon dan Yang Hyun Suk

Polisi Geledah dan Sita Barang dalam Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta G-Dragon dan Yang Hyun Suk

– Terkini dalam dunia hiburan Korea Selatan, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap G-Dragon serta Yang Hyun Suk, produser eksekutif sekaligus pendiri YG Entertainment.

Mengutip laman Allkpop, keduanya diketahui sedang menghadapi tuduhan berat terkait pelanggaran hak cipta.

Perkara ini dimulai dengan laporan yang diajukan oleh seorang komposer yang dikenal sebagai ‘A’ pada bulan November 2024.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Komposer tersebut mengeluhkan bahwa lagu yang ia buat telah direproduksi tanpa izin oleh YG Entertainment.

Berdasarkan laporan tersebut, lagu yang merupakan karya asli dari komposer ‘A’ kemudian direkam ulang dan didistribusikan oleh YG Entertainment dalam bentuk rekaman, tanpa mendapatkan persetujuan atau penggantian yang layak, sehingga dianggap melanggar hak cipta.

Menanggapi laporan tersebut, pada tanggal 12 Agustus, Kantor Polisi Mapo di Seoul secara resmi mengawali penyelidikan.

Polisi tidak hanya menerima laporan keluhan, tetapi juga mengambil tindakan tegas dengan memanggil beberapa orang yang diduga terkait dalam kasus ini, termasuk karyawan dan eksekutif YG Entertainment.

Sebagai bagian dari proses penyelidikan, aparat kepolisian melakukan dua operasi besar yaitu penggeledahan dan penyitaan dokumen serta barang bukti yang penting.

Salah satu penyelidikan dilakukan di kantor pusat YG Entertainment, di mana pihak kepolisian menyita berbagai dokumen dan bahan yang diduga terkait dengan kasus pelanggaran hak cipta tersebut.

Tindakan ini mencerminkan komitmen polisi dalam menyelidiki secara menyeluruh dugaan pelanggaran hak cipta yang melibatkan nama besar di dunia hiburan Korea Selatan.

Peristiwa semacam ini mendapat perhatian masyarakat, mengingat YG Entertainment adalah salah satu perusahaan hiburan terbesar di Korea yang memiliki reputasi global.

Di sisi lain, pihak YG Entertainment beserta kedua tersangka, G-Dragon dan Yang Hyun Suk, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut.

Namun, proses hukum yang sedang berlangsung akan menentukan tindakan berikutnya serta konsekuensi hukum yang mungkin dialami oleh semua pihak yang terlibat.

Perkara ini juga memicu perdebatan yang luas mengenai kepentingan perlindungan hak cipta dan karya intelektual dalam industri musik, khususnya di masa digital saat ini di mana penyebaran musik semakin gampang dan cepat.

Pelanggaran hak cipta tidak hanya merugikan para pengarang karya, tetapi juga memengaruhi keaslian sektor industri kreatif secara keseluruhan.

Masyarakat dan para penggemar terus mengikuti perkembangan kasus ini, sambil berharap proses hukum berjalan dengan adil dan jujur agar tetap menjaga kepercayaan serta keadilan dalam dunia hiburan.