news  

Polisi Cari Pelaku Bentrok FPI Vs PWI di Pengajian Habib Rizieq

Polisi Cari Pelaku Bentrok FPI Vs PWI di Pengajian Habib Rizieq

jateng.Pemalang – Pengajian besar Safari Dakwah yang mengundang Habib Muhammad Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah, berakhir dengan keributan.

Pertikaian sengit terjadi antara dua organisasi masyarakat, yaitu Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), yang berujung pada cedera belasan orang, termasuk petugas kepolisian.

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Kepala Kepolisian Resor Pemalang AKBP Eko Sunaryo mengonfirmasi kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu (23/7) sekitar pukul 23.30 WIB, tidak lama sebelum acara pengajian berakhir.

“Empat anggota Polri mengalami luka, dua di antaranya harus dirujuk ke RS Siaga Medika,” kata Eko dilaporkan oleh Antara, Jumat (25/7).

Tidak hanya petugas, sembilan anggota organisasi masyarakat juga menjadi korban. Mereka mengalami luka-luka dan sebagian dirawat di Rumah Sakit Islam Pemalang serta Rumah Sakit Siaga Medika. Salah satu anggota FPI dilaporkan mengalami cedera parah pada bagian kepala.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Meskipun sebelumnya, rapat koordinasi antara aparat keamanan, Pemkab, Kodim 0711/Pemalang, serta perwakilan FPI dan PWI LS telah mencapai sejumlah kesepakatan untuk memastikan acara berjalan kondusif. Dalam surat pernyataan bersama, disepakati bahwa tidak ada pengumpulan massa yang besar dan ceramah tidak bersifat menantang.

Namun, kenyataannya suasana menjadi memanas hingga terjadi pertikaian fisik yang mengganggu jalannya pengajian.

Namun demikian, acara pengajian tetap berlangsung hingga selesai pada pukul 01.00 WIB dini hari, dengan pengawasan yang sangat ketat.

“Kami masih menelusuri siapa yang memicu terjadinya kekerasan. Hal ini akan kami tindak lanjuti secara hukum,” tegas Kapolres.

Kini polisi meminta pemimpin dua organisasi masyarakat untuk mengendalikan diri dan memberikan instruksi damai kepada anggotanya. “Jangan ada korban tambahan. Jangan sampai Pemalang menjadi tempat konflik,” kata Eko.

Senada, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengajak masyarakat untuk memandang kejadian ini sebagai pelajaran berharga.

“Polri siap menjaga ketertiban, namun kedamaian sejati hanya dapat terwujud apabila masyarakat juga aktif menjaga persatuan,” katanya.(antara/jpnn)