Pilih dengan Bijak: Penelitian di Majalengka Ungkap Banyak Hewan Kurban Masih Terlalu Muda

Pilih dengan Bijak: Penelitian di Majalengka Ungkap Banyak Hewan Kurban Masih Terlalu Muda


PIKIRAN RAKYAT –

Dinas Ketersediaan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (KP3) Kabupaten Majalengka telah mendirikan suatu tim guna melaksanakan inspeksi terhadap ternak-ternak yang akan dikurbankan oleh para peternak baik itu dipasarkan maupun berada di dalam kandang mereka.

Ini dilakukan agar tidak ada ternak qurban yang sakit atau masih di bawah usia dewasa.

Petugas kesehatan hewan juga bakal melaksanakan pemeriksaan pada daging ataupun ternak qurban setelah dipotong, terlebih untuk jenis sapi dan kerbau supaya tidak ada penyakit yang muncul di dalam daging maupun hatinya.

Dalam beberapa hari terakhir, total 3.849 hewan kurban telah dicek. Jumlah tersebut mencakup 253 lembu, 586 ekor domba, serta 10 ekor kambing.

Berdasarkan laporan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka oleh Gatot Sulaeman bersama dengan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3, drh. Siti Norini, hasil pengecekan awal terhadap total populasi ternak berjumlah 3.849 ekor menunjukkan bahwa ada 9 ekor sapi mengidap demam dan 173 ekor lainnya masih di bawah usia dewasa.

“Obat dan vitamin telah diberikan kepada sapi yang mengalami demam untuk mempercepat pemulihannya sehingga dapat dijual kembali,” jelas Siti Norini pada hari Minggu, 25 Mei 2025.

Inspeksi hewan saat ini dilaksanakan di Pasar Ternak Bojong Pakuwon dengan jumlah total 89 ekor sapi, sedangkan di Pasar Ternak Cikijing terdapat 350 ekor domba dan 151 ekor sapi, di daerah Cingambul mencatatkan adanya 13 ekor sapi, di Cigasong terdata 20 ekor domba Garut, dan yang terakhir di Maja ada 216 ekor domba serta 10 ekor kambing.

Di masa mendatang, sesuai dengan pendapat Gatot, regu tersebut akan tetap melanjutkan prosedurnya khususnya di area-area perdagangan hewan ternakan semacam Maja yang setiap harinya berpasaran pada hari Selasa serta Jumat, Pasar Bojong Pakuwon Cideres, Kadipaten Talaga, Lemahsugih dan Rajagaluh.

Regu yang sudah disusun secara bertahap didistribusi dan melakukan inspeksi setiap harinya menjelang Hari Raya Kurban, bahkan mereka juga mengunjungi gudang para ternakador karena sejumlah besar pemilik binatang tersebut biasanya berjualan langsung di lokasi tempat beternaknya. Inspeksi ini penting untuk mencegah adanya penjualan hewan-hewan yang belum mencapai usia yang sesuai.

Gatot menyebutkan bahwa tim yang sudah dibuat tersebut akan tetap melanjutkan proses pemeriksaan, bahkan untuk hewan-hewan yang akan dipotong nantinya. Ini karena berdasarkan pengalamannya, beberapa hewan pernah ditemukan mengidap penyakit cacing hati.

“Gadisnya, setelah ternak kurban dipotong, mereka akan dicek dan diselidiki karena jantungnya mungkin tak dapat dimakan sebab terdapat cacing atau penyakit lain. Jika hal itu terjadi, maka bagian tersebut perlu dibuang,” penjelasan Gatot.

Seorang pejabat veteriner, sesuai dengan kata Gatot, dapat memantau sejumlah lokasi pengurbangan hewan, terutama untuk sapi di mana banyak kasus penyakit bermunculan. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com