news  

Petrosea Peroleh Kontrak Rp 3,5 Triliun untuk Tambang Batubara di Musi Rawas Utara

Petrosea Peroleh Kontrak Rp 3,5 Triliun untuk Tambang Batubara di Musi Rawas Utara

PT Petrosea Tbk Memperluas Bisnis dengan Kontrak Baru di Sumatera Selatan

PT Petrosea Tbk (PTRO) telah mengumumkan penandatanganan kontrak jasa pertambangan dengan PT Barasentosa Lestari (BSL) pada 14 Juli 2025. Nilai kontrak yang ditandatangani mencapai 3,5 triliun rupiah dan mencakup berbagai pekerjaan terkait pengupasan dan pemindahan lapisan penutup (overburden removal) di tambang batu bara yang berada di Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.

Menurut Mining Director PT Petrosea Tbk Iman Darus Hikhman, perusahaan akan bertindak sebagai kontraktor jasa pertambangan untuk BSL. “Perolehan kontrak ini merupakan bagian dari implementasi strategi jangka panjang Petrosea untuk meningkatkan penciptaan nilai melalui ekspansi bisnis dan pengembangan usaha ke wilayah Sumatera Selatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Petrosea menawarkan berbagai layanan untuk sektor pertambangan batubara dan mineral. Layanan tersebut mencakup pit-to-port, termasuk aktivitas open pit contract mining services, civil & infrastructure construction, layanan manajemen proyek pertambangan, technical & feasibility study consulting services, serta mine planning dan optimization services.

Di samping itu, Petrosea juga menawarkan solusi Minerva Digital Platform yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. “Petrosea memiliki kemampuan untuk memantau dan mengendalikan kegiatan operasional di berbagai proyek dengan memanfaatkan real-time data melalui Remote Operations Center yang berlokasi di kantor pusat perusahaan,” tambah Iman.

Ekspansi Bisnis yang Berkelanjutan

Selain kontrak dengan BSL, Petrosea juga berhasil memperoleh beberapa kontrak baru di awal tahun ini. Salah satunya adalah perjanjian jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima dengan durasi life of mine dan nilai kontrak mencapai Rp 17,4 triliun.

Selain itu, perusahaan juga menandatangani perjanjian Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,6 triliun dan jangka waktu 24 bulan. Proyek ini menunjukkan komitmen Petrosea dalam mendukung pengembangan infrastruktur pertambangan di Indonesia.

Tidak hanya itu, Petrosea juga menandatangani perjanjian pengadaan dan konstruksi untuk pembangunan tambang Blok Pomalaa dengan PT Vale Indonesia Tbk. Nilai kontraknya mencapai Rp 2,8 triliun dengan jangka waktu 24 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin aktif dalam memperluas cakupan bisnisnya di berbagai wilayah Indonesia.

Layanan Komprehensif untuk Sektor Pertambangan

Petrosea tidak hanya fokus pada jasa pertambangan, tetapi juga menyediakan berbagai layanan pendukung yang mencakup seluruh proses dari penambangan hingga pengiriman hasil tambang. Dengan layanan pit-to-port, perusahaan mampu memberikan solusi lengkap bagi pelanggan.

Selain itu, Petrosea juga menawarkan layanan konsultasi teknis dan studi kelayakan, yang sangat penting dalam merencanakan dan menjalankan proyek pertambangan. Layanan ini membantu pelanggan dalam mengambil keputusan yang tepat dan optimal.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional, Petrosea memanfaatkan teknologi digital. Solusi Minerva Digital Platform menjadi salah satu andalan perusahaan dalam memberikan layanan yang lebih cepat dan akurat.

Kesimpulan

PT Petrosea Tbk terus memperluas bisnisnya dengan menandatangani berbagai kontrak baru di berbagai wilayah Indonesia. Dengan layanan komprehensif dan penggunaan teknologi digital, perusahaan siap mendukung kebutuhan industri pertambangan secara efektif dan efisien. Hal ini juga menunjukkan bahwa Petrosea memiliki strategi jangka panjang untuk terus berkembang dan menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.