Kembali ke Akar: Perjalanan Jamahal Hill yang Penuh Tantangan
Jamahal Hill, petarung UFC kelas ringan berat (Light Heavyweight), mengumumkan rencana untuk cuti sementara setelah beberapa kali mengalami penurunan performa. Cedera yang dialaminya menjadi salah satu faktor utama di balik keputusannya ini. Meski demikian, ia tetap optimis bahwa dirinya akan kembali dalam kondisi terbaik dan menunjukkan kemampuan yang mumpuni.
Hill menyampaikan pernyataannya melalui saluran YouTube pribadinya. Ia menjelaskan bahwa ia membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi yang ia kenal. “Saya bisa dan akan kembali menjadi petarung yang menarik dan juara yang dominan seperti yang saya tahu,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan tekadnya untuk bangkit kembali setelah beberapa kekalahan beruntun.
Latar Belakang dan Awal Karier
Jamahal Alexander Hill lahir di Chicago, Illinois, pada 19 Mei 1991. Ia pindah ke Grand Rapids, Michigan, saat berusia 12 tahun. Di sana, minatnya terhadap seni bela diri mulai berkembang. Dari situ, ia akhirnya memutuskan untuk berkarier di dunia seni bela diri campuran (MMA) sejak 2017.
Hill dikenal dengan gaya bertarung southpaw, yaitu gaya yang menggunakan tangan kiri sebagai kekuatan utama. Selain itu, ia memiliki latar belakang bela diri Brazilian jiu-jitsu, yang merupakan pengembangan dari judo dan jujitsu tradisional Jepang. Keahlian ini membuatnya menjadi petarung yang mengandalkan pukulan presisi dan agresivitas dalam mengakhiri pertarungan.
Jalur Menuju UFC
Karier profesional Hill dimulai di kompetisi regional pada 2017. Dari sana, ia mendapatkan banyak pengalaman bertanding hingga akhirnya masuk ke Dana White’s Contender Series pada 2019. Kemenangan impresifnya di ajang tersebut membuatnya dikontrak oleh UFC. Debutnya di UFC terjadi pada Januari 2020, ketika ia melawan Darko Stosic.
Pada pertengahan 2025, Hill mencatatkan rekor profesional sebanyak 12 kemenangan, 4 kekalahan, dan satu laga tanpa hasil (no contest). Mayoritas kemenangan diraih melalui teknik knockout. Dalam statistik UFC, ia rata-rata melepaskan lebih dari enam serangan signifikan setiap menit dengan akurasi lebih dari 50 persen.
Pencapaian Terbesar dalam Karier
Salah satu pencapaian terbesar dalam karier Hill adalah ketika ia merebut gelar juara dunia UFC Light Heavyweight pada Januari 2023. Dalam pertarungan tersebut, ia mengalahkan Glover Teixeira dalam duel lima ronde di UFC 283. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan namanya di jajaran elite, tetapi juga menunjukkan kematangannya sebagai petarung top. Pertarungan tersebut mendapat penghargaan Fight of the Night dan menjadi momen yang paling dikenang oleh publik pencinta MMA.
Setelah meraih gelar juara, Hill mengalami cedera tendon Achilles yang cukup serius. Cedera ini menyebabkan dia mundur dari pertarungan dan secara sukarela melepaskan sabuk juara demi menjalani proses pemulihan.
Cedera dan Kekalahan Beruntun
Setelah menjalani pemulihan, Hill kembali ke ajang UFC dan tampil di laga utama UFC 300 pada April 2024. Ia mengalami kekalahan KO dari Alex Pereira yang diikuti oleh kekalahan dari Jii Prochazka pada awal 2025 dalam ajang UFC 311. Laga terakhir yang dijalani adalah melawan Khalil Rountree Jr. pada 21 Juni 2025 dalam duel lima ronde di UFC Fight Night – Baku. Hill kalah dalam pertandingan itu. Catatan kekalahannya beruntun menjadi tiga.
Situasi ini menjadi momen kritis dalam perjalanan kariernya. Meski tetap berada di peringkat enam besar UFC Light Heavyweight, Hill menyadari performanya menurun dan perlu dievaluasi. Dalam beberapa pernyataan, ia mengakui bahwa dia belum berada dalam kondisi terbaik dan berkomitmen untuk memperbaiki segala aspek sebelum kembali berlaga. Pernyataan ini memperkuat indikasi bahwa Hill akan mengambil masa rehat demi merencanakan arah karier selanjutnya dengan lebih matang.