Petani Majalengka Sambut Gembira Turunnya Harga Pupuk Subsidi Jadi Rp 180.000 per Kuintal

Petani Majalengka Sambut Gembira Turunnya Harga Pupuk Subsidi Jadi Rp 180.000 per Kuintal

KORAN-PIKIRAN RAKYAT – Para petani di Kabupaten Majalengka menyambut gem­­­bira adanya penurunan harga pupuk subsidi menjadi Rp 180.000 per kuintal untuk urea dan Rp 184.000 untuk NPK. Kini, banyak petani yang sudah menebus kuota pu­puknya untuk persiapan mu­sim tanam rendeng dan ngapat.

Sudiasih, petani di Desa Nu­nuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, sebe­lumnya merasa sanksi de­ngan adanya penurunan harga pupuk urea yang sebe­lumnya dijual Rp 225.000 per kuintal. Harga tersebut dinilai cukup mahal dan berat karena lahan sawahnya sangat terbatas.

”Nya enya gemuk ayeuna turun? Mun enya teh nya atoh temen (Apa betul harga pupuk sekarang turun? Kalau benar, senang sekali),” ujar­nya, yang mengaku menda­pat kabar harga pupuk turun dari temannya, Selasa 28 Oktober 2025.

(Support us with visit the banner above)

Dia menyebutkan, turunnya har­ga pupuk menggem­birakan petani, ka­rena sebentar lagi akan masuk musim tanam. Namun, dia berharap, pemerintah bisa menurunkan harga obat-obatan, baik itu pestisida maupun insektisida, karena harga obat tersebut cukup mahal.

Karsa, petani asal Baribis, juga menyambut baik ada­nya program pemerintah da­lam menurunkan harga pupuk, karena itu sangat membantu para petani. ”Program penurunan harga pupuk ini sangat pro terhadap para petani. Apalagi menjelang musim tanam sekarang. Tapi mo­hon kepada para kios dan penya­lur pupuk untuk lebih mempermudah dalam pe­nya­lur­annya,” ujarnya.

Terpisah, Eneng Salaimah, penyalur pupuk di Kelurah­an Cicenang, Kecamatan Cigasong, mengatakan, untuk sementara ini penyerapan pu­puk masih rendah. Hal itu kemungkinan karena belum mulai musim tanam. Di kiosnya, kini tersedia stok urea sebanyak 5 ton dan NPK sebanyak 2,5 ton.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DK­P3) Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman mengata­kan, turunnya harga jual pupuk subsidi untuk menekan biaya usaha pertanian tanaman pangan, sehingga usaha di sektor pangan ke depannya jadi lebih prospektif.

”Penduduk Kabupaten Ma­jalengka sebanyak 1,3 juta jiwa. Sebanyak 70 persennya merupakan petani. Makanya turunnya harga pupuk subsidi 20 persen disambut gembira,” kata Gatot.

Menurut dia, setelah ada ke­bijakan penurunan harga pupuk subsidi sebesar 20% tersebut, harga jual eceran pu­puk urea subsidi turun, dari Rp 2.250 per kilogram menjadi Rp 1.800 per kilogram. Pupuk NPK sub­sidi turun dari Rp 2.300 per kilogram menjadi Rp 1.840 per kilogram. Pupuk NPK dari Rp 3.300 per kilogram menjadi Rp 2.640 per kiogram. ZA dari Rp 1.799 per kilogram menjadi Rp 1.360 per kilogram dan pu­puk organik dari Rp 800 per kilogram menjadi Rp 649 per kilogram.***