Pengembangan Proyek Strategis di Stasiun Pengumpul Akasia Bagus
Subholding Upstream Pertamina terus mempercepat pengembangan proyek strategis di Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Tahap 1. Proyek ini berada di Lapangan Akasia Bagus yang dikelola oleh PT Pertamina EP, sebuah afiliasi dari PT Pertamina Hulu Energi, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream.
Proyek ini dirancang untuk mampu memproses minyak dan gas masing-masing sebesar 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dengan kapasitas ini, SP ABG akan menjadi salah satu fasilitas produksi yang penting dalam mendukung kebutuhan energi nasional.
Peningkatan Fasilitas Produksi
General Manager Zona 7 Regional Jawa, Afwan Daroni, menjelaskan bahwa fasilitas produksi akan ditingkatkan dengan menambahkan beberapa unit baru. Unit-unit tersebut antara lain CO2 Removal Package berbasis sistem amine (MDEA), Unit Dehidrasi Gas, dan Thermal Oxidation (TOX).
Penambahan ini bertujuan untuk mengurangi kadar CO2, H2S, dan air agar sesuai dengan spesifikasi penjualan gas yang ditetapkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang berlaku di Jawa Barat. Dengan demikian, kualitas gas yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang ditetapkan dan siap dipasarkan.
Kinerja yang Lebih Baik dari Prediksi Awal
Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP, Muhammad Arifin, menyatakan bahwa proyek ini merupakan proyek upgrading. Sebelumnya, Stasiun Pengumpul Akasia Bagus telah mencapai kapasitas sekitar 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD. Namun, melalui kreativitas dan intuisi karyawan, hasil yang dicapai jauh lebih besar dari prediksi awal.
“Melalui kreativitas dan intuisi kawan-kawan pekerja, ternyata menghasilkan jauh lebih besar daripada apa yang diprediksi di awal,” ujar Arifin dalam keterangan resmi.
Harapan untuk Kelancaran Proyek
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berharap proyek ini dapat berjalan lancar dan pada bulan depan akan mulai beroperasi. Dengan beroperasinya proyek ini, cadangan gas di lapangan Akasia Bagus dapat dimonetisasi dan berkontribusi pada peningkatan produksi migas Indonesia.
Selain itu, harapan juga disampaikan agar kolaborasi yang baik antara berbagai pihak dapat mempercepat pengembangan tahap 2 dari lapangan ini. Dengan adanya kerja sama yang efektif, pengembangan proyek bisa dilakukan lebih cepat dan optimal.
Rencana Pengembangan Lapangan Akasia Bagus
Lapangan Akasia Bagus yang dikelola oleh Pertamina EP Regional Jawa Subholding Upstream dikembangkan berdasarkan rencana Plan of Development (POD) yang disetujui sejak 27 Desember 2017. Proses pengembangan dilakukan dalam dua tahap, yaitu Stage 1 dan Stage 2.
Tujuan dari pengembangan dua tahap ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD menjadi 9.000 BLPD dan 22 MMSCFD. Dengan peningkatan ini, lapangan Akasia Bagus akan menjadi salah satu sumber utama dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Kesimpulan
Proyek Stasiun Pengumpul Akasia Bagus Tahap 1 merupakan langkah penting dalam upaya Pertamina untuk meningkatkan kapasitas produksi migas. Dengan penambahan fasilitas yang lebih modern dan efisien, proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas produk, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap stabilitas pasokan energi nasional. Dengan dukungan dari seluruh pihak, proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat jangka panjang bagi industri migas Indonesia.