Kerja Sama Pertamina EP untuk Optimalisasi Sumur Tua dan Sumur Idle
PT Pertamina EP melalui Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Operasi Sumur Tua dan Sumur Idle. Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari implementasi regulasi terkait pengelolaan wilayah kerja migas. Penandatanganan perjanjian melibatkan berbagai pihak strategis yang memiliki peran penting dalam pengembangan sektor energi.
Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
Untuk pengelolaan sumur tua, PT Pertamina EP menjalin kerja sama dengan beberapa entitas seperti PT Blora Patra Energi, KUD Warga Tani Makmur, dan PT Bojonegoro Bangun Sarana. Sementara itu, untuk pengelolaan sumur idle, kerja sama dilakukan dengan PT Wimaya Energi. Kesepakatan ini diharapkan dapat mempercepat proses optimalisasi produksi dari sumur-sumur yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Direktur 4 Pertamina EP, Muhamad Arifin, menyampaikan bahwa adanya regulasi yang telah disahkan memberikan dasar legalitas bagi BUMD dan KUD dalam mengelola sumur tua. Dengan demikian, selain mendukung pencapaian produksi, diharapkan juga terjadi perbaikan tata kelola operasional, termasuk dalam hal penerapan teknologi, keselamatan, dan pengurangan dampak lingkungan.
Pentingnya Praktik Teknik yang Baik
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ariana Soemanto, menekankan pentingnya pengelolaan sumur oleh BUMD dan KUD sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik. Ia menilai, penerapan Good Engineering Practice sangat diperlukan agar pengelolaan sumur dapat berjalan aman, andal, dan efisien.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa legalitas menjadi aspek penting yang diperlukan oleh pelaku usaha di daerah. Ia berharap pengelolaan sumur tua mampu meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian lokal dan pengembangan infrastruktur.
Potensi Besar di Wilayah Blora
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, menyebutkan bahwa ada sekitar 1.000 sumur di wilayahnya yang masih memiliki potensi besar untuk dioptimalkan. Ia berharap dengan adanya kerja sama ini, perputaran ekonomi di Blora, khususnya di daerah-daerah yang memiliki sumur tua, segera bangkit kembali dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Arief juga menjelaskan bahwa saat ini sekitar 1.500 warga menggantungkan hidup dari aktivitas sumur tua. Oleh karena itu, keberlanjutan operasional sumur tua sangat berdampak langsung pada perekonomian warga setempat.
Wilayah Kerja yang Luas
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola wilayah hulu migas di wilayah geografis yang luas. Wilayah ini mencakup Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua. Operasinya terdiri dari lapangan offshore dan onshore yang terbagi dalam beberapa zona, yaitu Zona 11 hingga Zona 14. Selain itu, wilayah ini juga mencakup satu aset hilir, yaitu Donggi Senoro LNG.
Dengan kerja sama yang telah dibangun, diharapkan Pertamina EP dan mitra-mitranya dapat meningkatkan produktivitas dan memastikan pengelolaan sumur tua serta sumur idle berjalan secara optimal dan berkelanjutan. Ini akan berkontribusi pada pengembangan sektor energi nasional serta kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah yang terlibat.