news  

Permintaan Pemkot Jaksel: Shelter Pejaten Perlu Tambahan Tangki Septik

Permintaan Pemkot Jaksel: Shelter Pejaten Perlu Tambahan Tangki Septik


Mitra Jakarta

– Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) meminta tempat penampungan hewan liar, Pejaten Shelter untuk menambah tangki septik imbas keluhan warga karena terganggu dengan bau tempat itu.

“Tangki septik itu layaknya memang harus ada 50 tangki, tapi yang baru dibuat dia itu baru delapan,” kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan, Tomy Fudihartono kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Tomy mengatakan pembuatan tangki septik ini memang terkendala dalam biaya operasional karena keterbatasan anggaran.

Terlebih, biaya yang dimiliki shelter juga dialihkan untuk hal lainnya seperti pengobatan hewan yang sakit.

“Sadar kalau itu kurang, terus kalau ada anjing sakit harus dibawa ke klinik hewan. Itu makanya juga kadang-kadang biaya donasinya dari donatur-donatur yang peduli,” ujarnya.

Dia menyoroti sebagai contoh untuk memotong pita suara anjing (debarking) diperlukan Rp1,5 juta per hewan.

Tindakan operasi itu bertujuan untuk mengurangi volume suara pada anjing guna menjaga kenyamanan lingkungan sekitar.

“Satu contoh kayak anjing menggonggong itu, biaya memotong pita suaranya per hewan itu Rp1,5 juta. Informasi menyebut, dia ada sekitar 600 hewan,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengimbau Pejaten Shelter untuk memiliki izin dan membatasi daya tampung hewan liar agar populasinya terkontrol sehingga tidak mengganggu kawasan sekitar.

Tempat penampungan hewan, “Pejaten Shelter” menjalin mitra dengan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan untuk menampung hewan liar.

Pengelola tempat penampungan hewan, Pejaten Shelter di Pejaten (Jakarta Selatan) memastikan akan mensterilkan babi yang kabur ril untuk mencegah berkembangbiak dan tidak meresahkan warga sekitar.

Sebelumnya, video viral di Instagram @wargajakarta.id yang memperlihatkan seekor babi yang dikejar warga di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/6). Kemudian, kejadian babi lepas dari shelter itu kembali terjadi pada Rabu (25/6). ***