Seorang lansia laki-laki berinisial HMS, 64 tahun, ditemukan tewas di pinggir Jalan Pattimura, Kecamatan Sukomanunggal pada Sabtu (5/4). Kasus tersebut menimbulkan teka-teki karena ditemukan luka di bagian kepala.
Setelah melakukan penyidikan, Satreskrim Polrestabes Surabaya menemukan fakta bahwa HMS dibunuh oleh pelaku, yang tidak lain merupakan anak kandungnya berinisial AUO, 22 tahun.
Baik korban maupun pelaku diketahui adalah warga Jalan Pahang, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya. Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto.
Mulanya, korban mengajak pelaku untuk mencari makan di luar pada Sabtu (5/4) pukul 00.30 WIB dengan kendaraan roda dua. Posisinya pelaku membonceng korban.
Perdebatan pecah selama perjalanan karena korban mengkritik dan menyudutkan pelaku tentang mobil yang disita. Korban juga mencampuradukkan istrinya serta mertuanya dalam perselisihan tersebut.
“Pelaku tidak terima dan merasa sakit hati atas ucapan korban. Pelaku menghentikan motornya di tepi jalan dan langsung menyikut korban hingga terjungkal dari motor. Korban jatuh dan kepalanya terbentur aspal,” tutur AKBP Aris, Rabu (9/4).
Sementara itu, Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, dokter Mustika CS membenarkan bahwa terdapat luka-luka pada beberapa bagian tubuh korban, HMS.
“Kami melakukan pemeriksaan, baik pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam. Kami temukan adanya luka-luka di kepala, bahu, dan tungkai kaki sebelah kiri,” tutur dokter Mustika.
Terdakwa luka-lukanya kemudian diperiksa secara mendalam. Ternyata benar adanya, ada cedera di area kening sebelah kepala, tepatnya di samping kanan kepalanya, serta terdapat juga fraktur pada tengkoraknya.
“Sementara selain di area kepala, bahu, dan tungkai kirinya terdapat memar, luka-lukanya hanya berada di permukaan kulit. Setelah dilakukan pemeriksaan pada organ dalam, kami tidak mendeteksi adanya indikasi kekerasan yang fatal,” jelas dia tambahan tersebut.
Dokter Mustika menyatakan bahwa korban meninggal karena hipoksia atau kurangnya oksigen. Kejadian semacam itu kerap ditemui olehnya dalam kasus-cas cedera otak.
“Karenanya, kita menyimpulkan bahwa penyebab kematian korban adalah akibat adanya cedera tusukan blunthead di bagian kepala yang mengakibatkansya perdarahan sampai meninggal”, jelas Dokter Mustika.
(*)